Fun Walk-Run-Bike Warnai Hari Jadi UPN
Peserta Fun-Run melewati garis start untuk menempuh rute perjalanan sekitar 5 km. (Foto: Farhan Kurniadi R) |
Sleman, SIKAP - Memperingati hari jadi ke-59, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta menggelar acara Fun Walk-Run-Bike pada Sabtu (16/12). Sejak pukul 07.00 pagi, seluruh peserta Fun Walk-Run-Bike telah memadati lapangan parkir Gedung Auditorium UPN “Veteran” Yogyakarta.
Acara dibuka dengan pemanasan terlebih dahulu sebelum para peserta menempuh perjalanan sesuai kategori kegiatan. Dalam rangkaian Fun-Walk-Run-Bike ini, seluruh peserta menempuh jarak sekitar 5 km dengan waktu permulaan tempuh yang berbeda. Peserta Fun Bike pertama kali dilepas, kemudian dilanjutkan peserta Fun Run, dan terakhir disusul peserta Fun Walk yang banyak diikuti keluarga.
Fun Walk diramaikan oleh peserta yang banyak diikuti keluarga. (Foto: Farhan Kurniadi Ruliasto) |
Dalam acara ini, medali yang disediakan hanya bagi 59 pelari pertama yang mampu melewati garis akhir. Jalur pelari Fun Run sejauh 5 km yang dimulai dari Kampus Condongcatur UPN “Veteran” Yogyakarta, melewati Ring Road Utara, masuk ke Jalan Perumnas, kemudian Jalan Seturan Raya, hingga kembali lagi ke lapangan parkir Gedung Auditorium UPN “Veteran” Yogyakarta.
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, Catur Gustiar (22), bersemangat mengikuti agenda Fun Run ini. Meski begitu, menurutnya jalur peserta yang melewati jalan besar dan pemukiman warga dirasa kurang baik bagi kesehatan tulang. “Rute jalan besar sebenernya nggak baik untuk tulang,” jelas anggota komunitas kebugaran Sparko (Spartan Komando) Yogyakarta ini.
Tak hanya Catur, Faiq Hibatulloh pun menyayangkan rute perjalanan yang melewati pemukiman warga. Mahasiswa semester pertama Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta ini menuturkan ia harus memperlambat laju larinya agar tidak mengganggu warga sekitar.
Antusiasme peserta Fun Bike pada Dies Natalis UPN. (Foto: Farhan Kurniadi R) |
Mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta dapat mengikuti agenda ini tanpa dipungut biaya. Faiq menjelaskan, ia hanya perlu mendaftarkan diri pada hari H, namun hal tersebut membuatnya tidak mendapatkan nomor punggung. “Sempat terjadi salah paham. Harusnya dapat medali karena saya termasuk 59 orang pertama, tapi tadi sempat ragu karena tidak ada nomor punggung. Tapi akhirnya dikasih,” ujarnya.
Acara tersebut merupakan rangkaian Dies Natalis yang sebelumnya pada Jumat, (11/16) lalu telah menghadirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dalam orasinya mengenai isu-isu global. (Farhan Kurniadi R.)
Editor: Lajeng Padmaratri
Tulis Komentarmu