13 Tahun Mengudaranya Crast FM
Anggota Crast FM berfoto bersama setelah acara berakhir (14/05) |
YOGYAKARTA, SIKAP - Crast FM, radio komunitas yang berbasis di Program Studi Ilmu
Komunikasi, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ‘Veteran’ Yogyakarta,
menghelat acara ulang tahunnya yang ke-13 di penginapan Tempuran Hills, Jalan
Kaliurang Km 24 pada sabtu malam (14/05). Acara berlangsung hangat, meriah,
penuh canda tawa dan tentunya kekinian.
“Konsep acaranya sendiri itu garden
party, dengan tema ‘one
night million dream, yang
kira-kira berarti bahwa setiap orang harus banyak-banyak bermimpi karena
kesuksesan itu awalnya dari mimpi. Kami ingin mendorong supaya orang tidak
takut bermimpi, entah dia berasal dari status sosial dan budaya apapun,” tutur
seorang Ganis Aryandaru, Ketua pelaksana acara yang ditemui di sela-sela acara
makan bersama.
Seperti umumnya perayaan ulang
tahun, para hadirin juga diarahkan untuk berpakaian identik satu sama lain.
Kala itu panitia mencantumkan dresscode ; casual-semiformal dengan warna pastel. Acara juga
dimeriahkan oleh penampilan band akustik, game,
dan memuncak saat seorang Disc Jockey (DJ) remaja membawakan lagu-lagu
Elektronik Dance Music (EDM).
“Saya ingin berterima kasih
pada panitia, karena acara hari ini melebihi ekspektasi saya. Acara ini bukan
hanya sukses, tapi lebih dari sukses,” ungkap Station Manager Crast FM, Akmal
Musyadat. Akmal juga berharap di usia yang menginjak 13 tahun ini, Crast FM
bisa menjadi pusat informasi bagi seluruh mahasiswa UPN.
Sementara bagi Belinda
Putri, mahasiswi angkatan 2014 yang juga merupakan anggota Crast FM,
berpendapat bahwa sektor yang harus diperbaiki adalah frekuensi siaran yang
masih sering ketimpa siaran radio lain. “Tapi karena
kampus kita dekat bandara, jadi kita tidak boleh meninggikan pemancar,” terang
mahasisiwi berambut lurus itu.
Belinda menambahkan bahwa
solusi untuk itu adalah Crast harus punya siaran streaming,
namun siaran streaming salah satu syaratnya adalah merobohkan salah satu tembok
di sekretariat Crast. Menurutnya saat minta izin ke birokrat untuk itu
(merobohkan tembok) prosedurnya rumit. “Padahal itu kan untuk kemajuan Crast FM
sendiri,” tutupnya. (I Ketut Sawitra
Mustika)
Tulis Komentarmu