Melihat Realita Sosial Melalui Street Photography
Suasana Workshop Street Photography oleh Bimo Pradityo pada Sabtu (14/5). |
YOGYAKARTA, SIKAP ‒ Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Sub Unit Fotografi
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ‘Veteran’ Yogyakarta akhirnya mengakhiri
pameran karya yang digelarnya selama tiga hari sejak Kamis (12/5). Pameran yang
bertajuk ‘Ndelok Ning Merem’ ini di akhiri dengan acara puncak Workshop Street Photography.
Bertempat di Loop Station,
Pameran ‘Ndelok
Ning Merem’ ini menyuguhkan
29 karya fotografi dengan tema karya Acuh Tak Acuh. Pameran ini merupakan wadah
apresiasi para anggota UKM Seni Sub Unit Fotografi dalam melihat realita
sosial. Karya-karya yang ditampilkan menyiratkan keadaan masyarakat saat ini
yang cenderung tidak peduli pada sekitar. Mereka sejatinya mengetahui
terjadinya suatu peristiwa, namun tidak mengambil tindakan terhadap peristiwa
tersebut.
“Tujuan dari pameran ini
yaitu kami ingin memberi tahu ke semua orang mengenai realita saat ini dan
membangkitkan kembali kepedulian masyarakat,” ujar Ketua Panitia Acara, Aditya
Rachman Dewangga saat ditemui sebelum workshop.
Dengan menghadirkan pembicara
Bimo Pradityo, workshop yang dimulai pada pukul 19:30 ini
memberikan pengetahuan kepada peserta yang hadir mengenai street
photography. “Street
photography merupakan aliran
yang mengutamakan foto di jalanan. Jalanan dalam hal ini berarti ruang publik,
baik itu di jalan, di busway,
di rumah makan, maupun di mall,” jelas Bimo Pradityo.
Menurutnya, foto yang
dihasilkan dari street
photography harus natural
tanpa pengaturan pose obyek ataupun pencahayaan. Ekspresi atau gestur obyek,
komposisi, dan segala hal teknis lainnya bisa dipertimbangkan, namun
pengambilan gambar harus dilakukan dengan segera agar tidak kehilangan momen.
Meskipun begitu, karena street
photography dilakukan di
ruang publik, maka dalam pengambilan gambar yang melibatkan orang lain, ada
baiknya dilakukan dengan sepengetahuan orang tersebut.
Pemilihan tema workshop
yaitu street
photography juga tidak
terlepas dari tema karya yang ditampilkan. “Kita memilih tema street
photography karena
karya-karya yang kita pajang ini rata-rata arahnya ke bentuk street
photography,” ungkap Rachman.
Pameran ‘Ndelok
Ning Merem’ ini merupakan
tugas akhir anggota muda UKM Seni Sub Unit Fotografi UPN “Veteran” Yogyakarta
sebelum regenerasi angkatan mendatang. Meski begitu, ke-29 foto yang
ditampilkan tidak hanya berasal dari anggota muda, namun dari seluruh anggota
yang diseleksi untuk ditampilkan kepada pengunjung. (Lajeng Padmaratri)
Tulis Komentarmu