Audio Visual Komunikasi (AVIKOM) Juarai Indonesian Week Japan Shortfilm Festival 2016
Audio Visual Komunikasi (AVIKOM) Juarai Indonesian Week Japan Shortfilm Festival 2016 |
Dengan
keberhasilannya tersebut, ia berhak untuk mendapat hadiah akomodasi ke Jepang
guna mengikuti festival serta mempersentasikan film garapannya ini. Acara tersebut akan diselenggarakan pada 20 Agustus 2016
di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), Jepang.
Ketika
dimintai keterangan selepas menunaikan ibadah shalat Jum’at (12/8) di Lapangan Pentagon, ia
mengatakan film ini awalnya hanya sebatas iseng
dan untuk pematangan konsep. Karena di tahun ini, ia juga memiliki project
untuk
membuat film angkatan di AVIKOM (Audio Visual Komunikasi), organisasi yang
diikutinya.
“Itu
aslinya project iseng
juga sih, buat pemanasan. Besokkan aku ada pembuatan film angkatan juga, aku
juga pengen produksi lagi, makanya aku nyoba memproduksi itu buat pemanasan di
film angkatannya gitu,” terang Yesha, sapaan akrabnya.
Saat
ditanya mengenai ide cerita dari film ini, ia mengatakan hanya terlintas begitu
saja. Film ini menceritakan tentang seorang anggota TNI yang ditugaskan untuk
memimpin upacara kemerdekaan, namun lupa di mana
ia menaruh bendera.
“Aslinya
cuma terlintas langsung.
Ceritanya
tentang tentara yang
diberikan tanggung jawab buat bawa bendera itu dihari 17-an di sebuah desa. Di desa kan pasti memandang orang yang punya
jabatan tinggi, dipandang wah gitu kan, jadi aku
milih ide cerita ini,” ungkapnya.
Dari
film ini, ia berusaha untuk menyampaikan pesan, bahwasannya tak ada masalah
yang tidak dapat dilalui. Ia berkeyakinan jika seseorang bertanggung jawab dengan tugas yang telah diberikan,
maka orang tersebut akan mampu mengemban amanah dengan baik.
“Itu
dari judulnya. Tan Hana Wighna Tan Sirna adalah slogan dari KOPASKA AL, jadi artinya nggak ada masalah yang nggak bisa dilalui. Apapun yang udah kita
pilih, kita harus tanggung jawab.
Karena jika hanya bertujuan untuk menyelesaikan, pekerjaannya tidak sebaik jika
dilakukan dengan bertanggung jawab,”
papar
Yesha di tengah sesi wawancara.
Di
akhir kesempatan, ia menyatakan ada rencana untuk membuat film lainnya yang
akan diberi judul “Loner”. Film ini berkisah tentang seorang remaja yang
frustasi dengan keadaan rumah tangga kedua orangtuanya. Setiap hari rasa
frustasi dalam diri remaja tersebut semakin bertambah karena orangtuanya selalu berdebat.
Namun hingga kini, waktu poduksi
untuk project film selanjutnya ini
belum dapat dipastikan karena masih menunggu arahan dari produsernya. “Ada project, tapi belum tau, untuk waktunya bisa tanya produserku mau
produksi kapan,” pungkasnya. (Mardhella, Lajeng, & Adi)
Tulis Komentarmu