Avikom Wadahi Film Komunitas Melalui Momentum
Editor : Jalu Rahman Dewantara
Yogyakarta, SIKAP – Kelompok Studi Mahasiswa Audio Visual Komunikasi (Avikom) UPN ‘Veteran’ Yogyakarta kembali menggelar ajang apresiasi karya bagi komunitas sineas tahun ini. Apresiasi ini terhimpun dalam Festival Film Momentum 2017 yang terselenggara 22-23 Maret 2017 di Societet Militair Taman Budaya Yogyakarta.
Mengangkat tema “Diversity of Java Cinema", Avikom mengundang komunitas film se-Pulau Jawa untuk mengirimkan karya mereka. Melalui tema ini, Avikom berharap Momentum dapat menjadi wadah apresiasi keanekaragaman sinema yang ada di Jawa melalui media pemutaran alternatif.
“Kemarin kami mengadakan open submission film komunitas selama sebulan. Film-film itu kemudian kami kurasi film mana yang cocok dengan tema Momentum ini,” jelas Ketua Penyelenggara Momentum 2017, Hilman Wicaksono saat ditemui di lokasi festival.
Hilman berharap, Momentum dapat menjadi wadah apresiasi bagi komunitas-komunitas film se-Jawa. Ia mengungkapkan, Momentum berasal dari keresahan komunitas-komunitas film yang sudah membuat film pendek namun belum mampu mempublikasikan karya mereka. “Semoga Momentum sebagai media apresiasi bisa membantu dengan menyediakan pemutaran film alternatif,” tambahnya.
Sebanyak 30 film yang lolos kurasi dari berbagai komunitas film akhirnya ditayangkan dalam festival ini. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati film tamu dan special screening dari beberapa film yang sempat sukses di festival film lain. Selepas menonton film, pengunjung juga diajak berdiskusi dengan sutradara film-film tersebut. “Selain screening, kita juga mengadakan Malam Komunitas yang diikuti 12 komunitas film untuk berdiskusi,” ungkap Hilman.
“Saya nggak nyangka pengunjungnya banyak dari luar Yogya juga. Antusiasme penonton juga tinggi, sih,” ujar salah satu pengunjung, Larastining Retno Wulandari, seusai menonton film Pangreh. Meski menyayangkan waktu tayang film yang sempat terlambat, ia mengapresiasi pihak penyelenggara yang telah mempersiapkan festival ini selama 8 bulan. (Lajeng Padmaratri)
Beberapa film yang diputar di Momentum 2017. (Lajeng) |
Mengangkat tema “Diversity of Java Cinema", Avikom mengundang komunitas film se-Pulau Jawa untuk mengirimkan karya mereka. Melalui tema ini, Avikom berharap Momentum dapat menjadi wadah apresiasi keanekaragaman sinema yang ada di Jawa melalui media pemutaran alternatif.
“Kemarin kami mengadakan open submission film komunitas selama sebulan. Film-film itu kemudian kami kurasi film mana yang cocok dengan tema Momentum ini,” jelas Ketua Penyelenggara Momentum 2017, Hilman Wicaksono saat ditemui di lokasi festival.
Hilman berharap, Momentum dapat menjadi wadah apresiasi bagi komunitas-komunitas film se-Jawa. Ia mengungkapkan, Momentum berasal dari keresahan komunitas-komunitas film yang sudah membuat film pendek namun belum mampu mempublikasikan karya mereka. “Semoga Momentum sebagai media apresiasi bisa membantu dengan menyediakan pemutaran film alternatif,” tambahnya.
Sebanyak 30 film yang lolos kurasi dari berbagai komunitas film akhirnya ditayangkan dalam festival ini. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati film tamu dan special screening dari beberapa film yang sempat sukses di festival film lain. Selepas menonton film, pengunjung juga diajak berdiskusi dengan sutradara film-film tersebut. “Selain screening, kita juga mengadakan Malam Komunitas yang diikuti 12 komunitas film untuk berdiskusi,” ungkap Hilman.
“Saya nggak nyangka pengunjungnya banyak dari luar Yogya juga. Antusiasme penonton juga tinggi, sih,” ujar salah satu pengunjung, Larastining Retno Wulandari, seusai menonton film Pangreh. Meski menyayangkan waktu tayang film yang sempat terlambat, ia mengapresiasi pihak penyelenggara yang telah mempersiapkan festival ini selama 8 bulan. (Lajeng Padmaratri)
Tulis Komentarmu