Pameran Jogja Exabilities, Wadah Ekspresi Diri bagi Difabel
Editor :
Kristi Dwi Utami
Yogyakarta, Sikap- Salah satu kelompok mahasiswa konsentrasi Public
Relation Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVYK) mengadakan acara
yang bertajuk Jogja Exabilities di Lippo Plaza Jogja, Sabtu
(06/05/2017). Acara ini merupakan agenda rutin dari jurusan Ilmu Komunikasi. Tahun ini panita mengangkat tema Jogja Exabilities Expression of Disabilities
yang bertujuan sebagai wadah
bagi anak-anak disabilitas yang memiliki kemampuan berkarya namun belum diapresiasi oleh masyarakat umum.
Dalam sesi talkshow, Chiki Fawzi juga
membagi pengalamannya dengan anak-anak istimewa
yang pernah ia temui. "Saya dulu pernah bertemu anak-anak istimewa di salah satu SLB di Jakarta.
Anak SLB disana mempunyai daya kreatifitas yang hebat, mereka di sana membuat
tas-tas cantik," tutur seorang animator yang memiliki jiwa sosial yang
tinggi tersebut. Ciki menambahkan bahwa tidak mudah memasarkan tas-tas
karya anak difabel. "Di Indonesia sendiri karya-karya
dari anak-anak dengan disabilitas
masih sangat kurang. Contohnya tas yang dibuat anak SLB tadi saya tawarkan saat
pameran, tapi peminatnya masih sedikit. Memang harus sabar dan dijelasin
pembuatannya baru pada mau beli. Apalagi yang beli orang luar negeri,"
lanjut putri Ikang Fawzi tersebut.
Chiki Fawzi sedang bernyanyi ( Foto : Tiana Riski) |
Dalam acara tersebut selain anak-anak difabel dari Sekolah Luar Biasa
(SLB) se-DIY juga turut hadir beberapa pembicara, yaitu Triyono (Founder Ojek
Difabel), Dik Doank (Founder Kandang Jurank Doank, Aktivis Sosial,
Entertainer), dan Chiki Fawzi (Aktris, Animator, Aktivis Sosial). Kehadiran anak-anak difabel yang hebat dan
para pembicara yang menginspirasi
mengundang antusiasme pengunjung yang hadir di acara tersebut. Seperti
yang diungkapkan salah satu pengunjung yang bernama Umu Fatiah "Acaranya
inovatif, baru pertama kali
mengikuti acara yang mengundang difabel juga. Makanya jadi ada nilai plusnya
untuk tertarik melihat acara seperti ini," papar Fatiah.
Salah satu rangkaian dari Jogja
Exabilities adalah pameran lukisan dari anak-anak difabel. Sebanyak 15 Sekolah
Luar Biasa (SLB),
terpilih untuk memamerkan karya lukisannya di Jogja Exabilities yang
dipajang di depan pintu masuk Lobby Lippo Plaza Jogja. Pameran ini menjadi
salah satu wadah untuk mengekpresikan karya dari anak-anak difabel. Lukisan-lukisan yang menghiasi lobby Lippo
Plaza Jogja berhasil
menyita perhatian pengunjung. Banyak pengunjung Mall yang kemudian menyempatkan diri untuk
melihat karya dan bahkan ada yang sampai mengabadikan lukisan- lukisan tersebut. "Lukisannya
sangat bagus, gak disangka ini karya anak-anak SLB. Pewarnaannya sudah seperti
pelukis top," tegas Riski, salah satu pengunjung Mall yang melihat salah
satu karya dari anak disabilitas bernama Yogi.
Lukisan salah satu penyandang disabilitas yang bernama Yogi (Foto : Tiana Riski) |
Acara Jogja Exabilities ini juga mendapat dukungan dari berbagai
kalangan. Seperti Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pendidikan
Pemuda dan Keolahragaan Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga Forum Jogja Peduli.
Dengan terselengaranya Jogja Exabilities ini panitia berharap kaum muda khususnya mahasiswa tergerak
hatinya untuk mengadakan acara-acara semacam ini dan lebih giat lagi
berkontribusi di bidang sosial. "Semoga semakin banyak acara-acara seperti
ini, event sosial yang mengangkat orang-orang yang dianggap memiliki kekurangan
dan diremehkan tapi ia mempunyai potensi yang luar biasa," ungkap Relita Hendry Hapsari,
ketua pelaksana Jogja Exabilities. (Tiana Riski)
Tulis Komentarmu