Perayaan Waisak : 1999 Lampion Diterbangkan
Editor : Jalu RD
Suasana acara pelepasan lampion di Lokasi Aksobhya, Candi Borobudur, Rabu(10/05). (Ida Nur Apriani) |
Sebanyak 1999 lampion diterbangkan di kompleks Candi
Borobudur, Magelang, Jawa Tengah saat perayaan malam Waisak, Rabu (10/05)
malam. Acara yang kembali digelar di kompleks Candi Budha terbesar di Indonesia
ini memberikan kesan tersendiri bagi pengunjungnya.
Irene
Laurensia, selaku panitia menuturkan bahwa tujuan diadakan acara ini karena
makna lampion itu sendiri. “Lampion melambangkan penerangan, kita umat Buddhist
berharap kalau dengan kita menerbangkan ini, harapan-harapan kita terkabul,
bisa jadi pribadi yang lebih baik, dalam hidup kita,” jelas perempuan asal
Tangerang itu.
Sebelum melepas 1999 lampion di Lokasi Aksobhya, ada
serangkaian acara menarik, yaitu pawai dari Candi Mendut ke Candi Borobudur,
kemudian ritual kebaktian dari macam-macam majelis agama Buddha. Lalu, setelah
menerbangkan lampion tersebut juga diadakan ritual detik-detik Waisak di Zona 1
Candi Borobudur. Namun, untuk mengikuti serangkaian acara tersebut, khususnya
pelepasan lampion, pengunjung dikenakan biaya Rp. 100.000,-/orang.
Rangkaian acara untuk memperingati Waisak ini
digerakkan oleh Walubi. Mereka adalah keluarga umat Buddhist. Sebuah organisasi
yang menaungi umat-umat Buddhist di Indonesia. Para panitia yang membantu
jalannya kegiatan juga tersebar dari seluruh Indonesia. Bersatu, berpegang
tangan demi lancarnya acara.
Kegiatan yang selalu mengundang perhatian dan antusiasme
wisatawan baik lokal maupun mancanegara ini tak pelak menjadi pilihan berlibur
di hari Waisak. “Aku suka, sangat,” tutur Barbara Bechter salah satu pengunjung acara. Wanita cantik yang
berasal dari Austria tersebut datang bersama ketiga temannya dan sangat
menikmati acara ini. Mereka begitu tertarik dengan acara semacam ini.
Menurut Nienke Lips, perempuan
asal Irlandia, mengungkapkan bahwa dia begitu tertarik untuk mengetahui kebudayaan dan berpartisipasi di festival
ini. (Ida Nur Apriani)
Tulis Komentarmu