'Bahagia' ala Mei dan Della dalam Pameran Sapatipa
Yogyakarta,SIKAP-Kata SAPATIPA yang menjadi tema dalam Pameran Pendidikan
Dasar (DIKSAR) FOTKOM401 angkatan 2017 kali ini berarti bahagia. Bahagia dalam
berbagai sudut pandang itu dikemas oleh para fotografer ke dalam bentuk visual.
Sebanyak 116 foto karya 27 pameris bertema kebahagiaan dipamerkan di Sekolah Tinggi
Seni Rupa dan Desain Visi Yogyakarta
pada tanggal 2 hingga 4 September 2017. Tema dari masing-masing pameris pun
beragam seperti, penyempurna bahagia, kebahagiaan di balik topeng, kebahagiaan
dari hal yang disuka dan masih banyak lagi.
Ada yang berbeda dengan pameris lainnya, dua pameris bernama Meilia
Purnama Sari dan Mardella Savitri membingkai tema kebahagiaan dengan cara
berbeda. Kedua Anggota Muda DIKSAR 2017 FOTKOM401 ini masing-masing memilih tema
“Perbedaan dan Kerukunan” dan “Mobilitas adalah Hak”. “Saya memilih tema
perbedaan dan kerukunan dalam hal keyakinan, karena seperti yang kita ketahui
saat ini banyak isu-isu agama yang beredar di masyarakat. Saya juga ingin
melihat sisi pertemanan diantara perbedaan keyakinan tersebut,” ungkap Meilia
kepada SIKAP saat ditemui di sela-sela. Wanita kelahiran Magelang ini terlihat membingkai
kebahagiaan di tengah perbedaan melalui salah satu fotonya, yaitu foto gereja
bersebelahan dengan masjid di Yogyakarta. Pada foto itu terlihat sebuah tulisan
berupa ucapan selamat berpuasa bagi umat muslim dari pihak gereja. Pesan yang
disampaikan melalui karyanya mengandung banyak nilai-nilai seperti menjaga
toleransi keberagaman antar umat, saling menghormati dan menghargai satu sama
lain.
Mardella Savitri berfoto dengan karyany. Foto : Derry N.H. |
Selain Mei ada Mardella Savitri yang melihat kebahagiaan dari
sisi kebangaan difabel atas prestasi mereka dalam bidang olahraga tenis
lapangan. Pada foto itu tergambar bagaimana difabel mempunyai semangat tinggi
dalam pencapaian prestasi dan juga cara mereka menunjukkan pada dunia bahwa
keterbatasan bukan penghalang untuk menjadi atlet yang berprestasi. “Saya
melihat kebahagiaan itu dari seorang difabel yang bisa berprestasi dan
mempunyai skill lebih dari layaknya orang non-difabel. Semangat mereka juga
tinggi untuk mencapai prestasi lebih tinggi lagi,” tutur Della, panggilan
akrabnya, saat dihubungi SIKAP melalui pesan singkat, seusai pembukaan pameran.
Karya dua pameris tersebut menarik karena bisa menampilkan kebahagiaan
dari sisi yang berbeda. Tak hanya itu, teknik pengambilan gambarnya pun
bervariasi. “Pengambilan angle dari
mereka berdua cukup bervariasi dan tidak terlalu monoton, tema yang diangkat
mudah dicerna, dan itu yang membuat foto mereka lebih menarik dari peserta
lainnya,” Ujar Andreas Fitri Atmoko, kurator foto dalam pameran ini.
Walaupun berhasil menampilkan karya menarik, dua anggota DIKSAR
angkatan 2017 ini sempat mengaku kesulitan ketika hendak mengkolerasikan antara
konsep dan visual tentang temanya.”Selama kurasi mereka berdua mempunyai
masalah yang sama, sering ditolak karyanya sehingga harus bolak-balik mengambil
gambar dengan angle yang diinginkan
kurator,” tambah Andreas sambil tersenyum. (Derry Nur Hidayat)
Editor : Kristi Dwi Utami
Tulis Komentarmu