Pemura Ulang, Pegawai UPN Jadi Panitia
Pegawai UPN selenggarakan Pemura Ulang, Senin (23/10). (Foto: Lajeng Padmaratri) |
Sleman, SIKAP - Tidak lagi diselenggarakan mahasiswa, kali ini pegawai Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta justru mengulang Pemilihan Umum Raya (Pemura) Mahasiswa, Senin (23/10). Dalam kesempatan ini, mahasiswa seluruh jurusan kembali memilih untuk menentukan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.
Kegagalan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) pada Pemura (26/9) lalu membuat pihak kampus mengambil alih penyelenggaran Pemura Ulang Mahasiswa. Kali ini, lokasi pemilihan dipusatkan di dua tempat pada masing-masing kampus. Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kampus Condongcatur (TPS 1) berada di Auditorium UPN “Veteran” Yogyakarta, sedangkan TPS 2 berlokasi di Sport Hall Kampus Babarsari UPN “Veteran” Yogyakarta.
TPS 1 merupakan lokasi pemilihan yang diperuntukkan bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Mineral, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Ekonomi & Bisnis. Sedangkan, TPS 2 untuk pemilih dari Fakultas Teknik Industri (FTI) dan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP).
Penanggung jawab TPS 2, Mahreni, meyakini adanya pembentukan panitia Pemura Ulang Mahasiswa jauh lebih independen dan tidak memihak. “Inilah yang betul, harus ada yang independen,” tegasnya saat ditemui pasca perhitungan suara mahasiswa FTI.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Teknik Industri ini pun mengakui tidak ada kendala yang berarti di TPS 2, hanya saja jumlah pemilih yang datang jauh lebih sedikit dari Pemura sebelumnya. “Saya hitung hanya 16 % dari total Daftar Pemilih Tetap,” ungkapnya.
Suasana Pemura Ulang Mahasiswa yang kurang diminati pemilih. (Foto: Lajeng Padmaratri) |
Penurunan hasil surat suara tersebut terjadi di FISIP terutama Program Studi Ilmu Komunikasi. Hasil rekapitulasi surat suara oleh KPUM pada Pemura (26/09) lalu menunjukan 591 mahasiswa FISIP menggunakan surat suaranya. Rinciannya yakni Administrasi Bisnis 313 suara, Ilmu Komunikasi sebanyak 188 suara, dan Hubungan Internasional 90 suara. Dari ketiga jurusan ini, terdapat 19 suara tidak sah.
Sedangkan, hasil Pemura Ulang Mahasiswa hanya 290 mahasiswa aktif FISIP yang memberikan hak suaranya. Hasil tersebut terdiri dari Administrasi Bisnis 176 suara, Hubungan Internasional 96 suara, dan Ilmu Komunikasi hanya 18 suara. Pihak panitia dalam penghitungan suara menyatakan 9 suara mahasiswa tidak sah.
Salah seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta mengurungkan niatnya memilih dalam Pemura Ulang ini disebabkan tidak terpenuhi syarat Kartu Rencana Pendidikan (KRP). “Baru tahu informasi tentang syarat KRP pagi hari sebelum waktu pemilihan,” jelas mahasiswi yang enggan disebutkan namanya.
Persyaratan pemilih sempat jadi pemicu tegangnya konflik Pemura lalu. Namun, pada Pemura Ulang kali ini ditetapkan Kartu Tanda Mahasiswa dan KRP menjadi syarat bagi pemilih. Tri Saptono, salah seorang panitia pemungutan suara menjelaskan penggunaan KRP merupakan bukti pemilih sebagai mahasiswa aktif.
“Tidak ada masalah, yang tidak membawa (KRP) datang dengan fotokopi KRP yang telah di stempel basah,” kata Tri. (Farhan Kurniadi)
Editor : Lajeng Padmaratri
Tulis Komentarmu