Serba-serbi Persiapan UTS Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Sleman, SIKAP - Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta akan menempuh Evaluasi Tahap 1 atau biasa disebut Ujian Tengah Semester (UTS) pada hari Senin (9/11) mendatang. Walaupun persiapan ujian kali ini tidak terlalu beda dengan kali sebelumnya, mahasiswa sudah mulai terlihat sibuk mempersiapkan beragam hal menjelang hari-hari UTS. Selain mempelajari materi ujian, banyak persiapan yang wajib dipenuhi, salah satunya adalah pengambilan KRP (Kartu Rencana Pendidikan).
KRP adalah syarat yang wajid dimiliki mahasiswa untuk mengikuti evaluasi, baik UTS maupun Ujian Akhir Semester (UAS). Untuk mendapatkan KRP ada beberapa hal yang perlu dicermati.
"Syarat pengambilan KRP itu menunjukkan slip pembayaran UKT (uang kuliah tunggal) semester 3," ujar Vandi Ardian, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2016 yang saat ini menempuh semester ketiganya. Pengambilan KRP bagi mahasiswa FISIP hanya bisa diambil di Bank BRI yang berada di Auditorium UPN "Veteran" Yogyakarta.
Mahasiswa yang tidak membawa KRP saat ujian berlangsung tidak akan diperkenankan untuk mengikuti ujian. Sehingga, keberadaan kartu ini sangat penting. Vandi menambahkan, jika slip pembayaran semesternya hilang, maka akan lebih sulit untuk mencetak KRP. Sebab, mahasiswa perlu mengurus surat kehilangan terlebih dahulu kepada pihak kepolisian.
"Kalau slipnya hilang, itu yang bikin kacau. Kita harus minta surat kehilangan di kantor kepolisian, setelah itu datang ke bagian Keuangan di Rektorat, baru setelah itu kita bisa dapet slipnya lagi," tambah Vandi.
Selain mempersiapkan KRP, sebagai mahasiswa juga mempersiapkan beberapa materi yang akan diujikan. Salah satu mahasiswa yang tengah mempersiapkan materi ujian ialah Christin Natalin Naibaho, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015.
"Persiapannya untuk ujian semester ini beberapa mata kuliah ada praktikum dan ujiannya take home, salah satunya aku bikin film. Kebetulan aku sebagai penulis naskah, jadi belajar dari sekarang gimana cara membuat alur cerita yang bagus untuk film," ungkap Christin.
Untuk materi yang diujikan di tempat sesuai jadwal, Itin, panggilan akrab Christin, mempersiapkannya dengan mengumpulkan dan merapikan catatan yang telah diajarkan dosen. "Kesalahan mahasiswa itu biasanya belajar pada saat H-1 ujian. Tapi, kalau aku sendiri lebih seneng dengerin dosen dan nangkep inti perkuliahannya, makanya nggak heran kalau sehari sebelumnya aku kayak selo-selo gitu, padahal karena aku memang udah ingat materinya," jelas Itin.
Tak ketinggalan, mahasiswa baru turut mempersiapkan beberapa hal untuk momen ujian pertama mereka. Bagi mahasiswa angkatan 2017, hal ini termasuk baru. Sebab momen ini adalah UTS pertama di perkuliahan, banyak hal yang berbeda dengan jenjang sekolah sebelumnya, dan kesulitan juga banyak dialami.
"Kesulitannya itu saat mengambil KRP, karena dosen wali saya baru pergi ke luar kota. Jadi bingung, ketemu dosen wali penggantinya susah," ujar Agung Baskara, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2017.
Selain itu, persiapan materi juga dirasa berbeda dibanding saat masa sekolah. "Yang susah itu mata kuliah Agama. Kalau di SMA biasanya mudah dan nggak ribet, sekarang waktu kuliah jadi susah dan banyak materi yang sulit dipahami," tutur Agung.
Selain mahasiswa, pegawai bidang pengajaran fakultas juga melakukan persiapan. Salah satunya adalah mensterilkan ruangan. "Untuk menyiapkan ruangan, panitia sudah mencicil dari hari Jumat sampai Sabtu. Karena di hari itu perkuliahan libur, atau kalau ada kelas hanya sedikit saja yang kelas yang terpakai," ujar Aris, pegawai bagian pengajaran. (Fairus Shafri)
Editor : Lajeng Padmaratri
KRP adalah syarat yang wajid dimiliki mahasiswa untuk mengikuti evaluasi, baik UTS maupun Ujian Akhir Semester (UAS). Untuk mendapatkan KRP ada beberapa hal yang perlu dicermati.
"Syarat pengambilan KRP itu menunjukkan slip pembayaran UKT (uang kuliah tunggal) semester 3," ujar Vandi Ardian, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2016 yang saat ini menempuh semester ketiganya. Pengambilan KRP bagi mahasiswa FISIP hanya bisa diambil di Bank BRI yang berada di Auditorium UPN "Veteran" Yogyakarta.
Mahasiswa yang tidak membawa KRP saat ujian berlangsung tidak akan diperkenankan untuk mengikuti ujian. Sehingga, keberadaan kartu ini sangat penting. Vandi menambahkan, jika slip pembayaran semesternya hilang, maka akan lebih sulit untuk mencetak KRP. Sebab, mahasiswa perlu mengurus surat kehilangan terlebih dahulu kepada pihak kepolisian.
"Kalau slipnya hilang, itu yang bikin kacau. Kita harus minta surat kehilangan di kantor kepolisian, setelah itu datang ke bagian Keuangan di Rektorat, baru setelah itu kita bisa dapet slipnya lagi," tambah Vandi.
Selain mempersiapkan KRP, sebagai mahasiswa juga mempersiapkan beberapa materi yang akan diujikan. Salah satu mahasiswa yang tengah mempersiapkan materi ujian ialah Christin Natalin Naibaho, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015.
"Persiapannya untuk ujian semester ini beberapa mata kuliah ada praktikum dan ujiannya take home, salah satunya aku bikin film. Kebetulan aku sebagai penulis naskah, jadi belajar dari sekarang gimana cara membuat alur cerita yang bagus untuk film," ungkap Christin.
Untuk materi yang diujikan di tempat sesuai jadwal, Itin, panggilan akrab Christin, mempersiapkannya dengan mengumpulkan dan merapikan catatan yang telah diajarkan dosen. "Kesalahan mahasiswa itu biasanya belajar pada saat H-1 ujian. Tapi, kalau aku sendiri lebih seneng dengerin dosen dan nangkep inti perkuliahannya, makanya nggak heran kalau sehari sebelumnya aku kayak selo-selo gitu, padahal karena aku memang udah ingat materinya," jelas Itin.
Tak ketinggalan, mahasiswa baru turut mempersiapkan beberapa hal untuk momen ujian pertama mereka. Bagi mahasiswa angkatan 2017, hal ini termasuk baru. Sebab momen ini adalah UTS pertama di perkuliahan, banyak hal yang berbeda dengan jenjang sekolah sebelumnya, dan kesulitan juga banyak dialami.
"Kesulitannya itu saat mengambil KRP, karena dosen wali saya baru pergi ke luar kota. Jadi bingung, ketemu dosen wali penggantinya susah," ujar Agung Baskara, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2017.
Selain itu, persiapan materi juga dirasa berbeda dibanding saat masa sekolah. "Yang susah itu mata kuliah Agama. Kalau di SMA biasanya mudah dan nggak ribet, sekarang waktu kuliah jadi susah dan banyak materi yang sulit dipahami," tutur Agung.
Selain mahasiswa, pegawai bidang pengajaran fakultas juga melakukan persiapan. Salah satunya adalah mensterilkan ruangan. "Untuk menyiapkan ruangan, panitia sudah mencicil dari hari Jumat sampai Sabtu. Karena di hari itu perkuliahan libur, atau kalau ada kelas hanya sedikit saja yang kelas yang terpakai," ujar Aris, pegawai bagian pengajaran. (Fairus Shafri)
Editor : Lajeng Padmaratri
Tulis Komentarmu