Orasi Cakahim Ilmu Komunikasi Soroti Tentang LDK
Sleman, SIKAP - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta rayakan pesta demokrasi. Bertempat di Lobi Belakang Gedung Agus Salim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Panitia Pemilihan Independen Komunikasi (PPIKOM) 2017 selenggarakan orasi Calon Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) pada Senin (27/11).
Dibuka dengan sambutan dari Sekretaris Jurusan Panji Dwi Ashrianto, agenda ini bertujuan memperkenalkan ketiga Calon Ketua Himpunan (Cakahim) dan visi-misinya. Proses penentuan Cakahim ini berdasarkan open recruitment 13-17 November lalu, yang memutuskan sejumlah tiga calon yaitu Octavian Addis Wijaya (nomor urut 1), Gladysia Ramadani (nomor urut 2), dan T. M. Ricky Ikhsan (nomor urut 3). Ketiga calon tersebut merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015.
Pada agenda kali ini, masing-masing Cakahim cenderung menyoroti perihal Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) & kaderisasi di Jurusan Ilmu Komunikasi. Meski ketiga calon menganggap bahwa LDK masih efektif, namun mereka menyampaikan argumen yang berbeda-beda untuk hal tersebut.
"Penyelesaian LDK ini bisa kita bahas bersama melalui musyawarah besar dan yang pasti harus mengesampingkan kepentingan tiap elemen," ujar Ricky, Cakahim nomor urut 3.
Gladys, Cakahim nomor urut 2 beranggapan lain. "Efektif atau nggaknya tergantung kepanitiaan. LDK tujuannya menciptakan kepemimpinan di setiap elemen komunikasi. Meski begitu, kunci kepemimpinan tidak harus dari LDK," tutur mahasiswa Public Relations ini.
Penyelenggaraan LDK pada dasarnya untuk melatih jiwa kepemimpinan mahasiswa. Sebelum tahun 2015, agenda LDK disebut sebagai CSC atau Communication Study Club. Pergantian nama atau konsep ini bukan hal yang mustahil, sebab kegiatan harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. "Kalau LDK dihapuskan, saya akan menciptakan sebuah acara lain yang dapat menggantikan LDK untuk mencapai nilai-nilai kepemimpinan, kebersamaan, dan sebagainya," jelas Addis.
Antusiasme hadirin nampak dari beberapa pertanyaan yang diajukan kepada ketiga Cakahim. Meski begitu, audiens masih didominasi dari mahasiswa angkatan 2015. Laili Khoirunnisa, mahasiswa Ilmu Komunikasi berharap agar agenda ini dapat menjadikan Himakom dan KSM bisa berjalan beriringan. "Semoga himpunan bisa jadi ibu bagi seluruh mahasiswa & Ilkom nggak hanya terkenal di jurusan aja tapi juga bisa terkenal keluar," ujarnya.
Meski begitu, Hercya Kirana Maharani merasa kecewa sebab Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP tidak dilibatkan dalam agenda ini. "Padahal kemarin partisipasi mahasiswa dalam pemilihan gubernur FISIP sudah meningkat, tapi kok kami nggak dilibatkan. Semoga ke depan BEM FISIP bisa bersinergi dengan Himakom," tutur Wakil Gubernur BEM FISIP Terpilih dalam PEMURA 2017 ini.
Setelah orasi, agenda PPIKOM akan dilanjutkan dengan Pemilihan Cakahim pada Selasa (28/11) di Taman Pentagon FISIP. Seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat menyalurkan aspirasinya dengan membawa Kartu Tanda Mahasiswa. (Lajeng Padmaratri)
(Editor: Mufqi Rafif)
Dibuka dengan sambutan dari Sekretaris Jurusan Panji Dwi Ashrianto, agenda ini bertujuan memperkenalkan ketiga Calon Ketua Himpunan (Cakahim) dan visi-misinya. Proses penentuan Cakahim ini berdasarkan open recruitment 13-17 November lalu, yang memutuskan sejumlah tiga calon yaitu Octavian Addis Wijaya (nomor urut 1), Gladysia Ramadani (nomor urut 2), dan T. M. Ricky Ikhsan (nomor urut 3). Ketiga calon tersebut merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015.
Pada agenda kali ini, masing-masing Cakahim cenderung menyoroti perihal Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) & kaderisasi di Jurusan Ilmu Komunikasi. Meski ketiga calon menganggap bahwa LDK masih efektif, namun mereka menyampaikan argumen yang berbeda-beda untuk hal tersebut.
"Penyelesaian LDK ini bisa kita bahas bersama melalui musyawarah besar dan yang pasti harus mengesampingkan kepentingan tiap elemen," ujar Ricky, Cakahim nomor urut 3.
Gladys, Cakahim nomor urut 2 beranggapan lain. "Efektif atau nggaknya tergantung kepanitiaan. LDK tujuannya menciptakan kepemimpinan di setiap elemen komunikasi. Meski begitu, kunci kepemimpinan tidak harus dari LDK," tutur mahasiswa Public Relations ini.
Penyelenggaraan LDK pada dasarnya untuk melatih jiwa kepemimpinan mahasiswa. Sebelum tahun 2015, agenda LDK disebut sebagai CSC atau Communication Study Club. Pergantian nama atau konsep ini bukan hal yang mustahil, sebab kegiatan harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. "Kalau LDK dihapuskan, saya akan menciptakan sebuah acara lain yang dapat menggantikan LDK untuk mencapai nilai-nilai kepemimpinan, kebersamaan, dan sebagainya," jelas Addis.
Antusiasme hadirin nampak dari beberapa pertanyaan yang diajukan kepada ketiga Cakahim. Meski begitu, audiens masih didominasi dari mahasiswa angkatan 2015. Laili Khoirunnisa, mahasiswa Ilmu Komunikasi berharap agar agenda ini dapat menjadikan Himakom dan KSM bisa berjalan beriringan. "Semoga himpunan bisa jadi ibu bagi seluruh mahasiswa & Ilkom nggak hanya terkenal di jurusan aja tapi juga bisa terkenal keluar," ujarnya.
Meski begitu, Hercya Kirana Maharani merasa kecewa sebab Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP tidak dilibatkan dalam agenda ini. "Padahal kemarin partisipasi mahasiswa dalam pemilihan gubernur FISIP sudah meningkat, tapi kok kami nggak dilibatkan. Semoga ke depan BEM FISIP bisa bersinergi dengan Himakom," tutur Wakil Gubernur BEM FISIP Terpilih dalam PEMURA 2017 ini.
Setelah orasi, agenda PPIKOM akan dilanjutkan dengan Pemilihan Cakahim pada Selasa (28/11) di Taman Pentagon FISIP. Seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat menyalurkan aspirasinya dengan membawa Kartu Tanda Mahasiswa. (Lajeng Padmaratri)
(Editor: Mufqi Rafif)
Tulis Komentarmu