Mengenalkan Bola Tangan dalam Communication Sport Week 2018
Salah satu pemain dari tim 2 angkatan 2017 sedang mencoba memasukkan bola ke gawang tim 2 angkatan 2016 yang dijaga oleh Rismadini. (Foto: Divisi PDD CSW 2018) |
Sleman, SIKAP - Perhelatan Communication Sport Week (CSW) 2018 telah diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) UPN “Veteran” Yogyakarta selama dua hari pada Sabtu dan Minggu, 21-22 April. Salah satu cabang olahraga yang dilombakan adalah permainan bola tangan.
Permainan ini masih cukup asing bagi sebagian besar mahasiswa. Bahkan banyak yang mengaku baru mengetahui ada jenis permainan itu setelah pihak Himakom mengumumkan jenis lomba dalam CSW tahun ini. Padahal, bola tangan sendiri sudah memiliki jenjang pertandingan hingga taraf dunia.
Bola tangan adalah sebuah olahraga yang hampir memiliki kesamaan dengan bola basket dan futsal, baik dari segi peraturan hingga cara bermain. Satu tim bola tangan terdiri dari tujuh orang, terbagi ke dalam enam pemain dan satu penjaga gawang. Gawang yang digunakan hampir sama dengan gawang dalam permainan futsal dengan ukuran 3x2 m. Terdapat garis melengkung di depan gawang yang disebut sebagai daerah kipper. Area ini merupakan daerah terlarang untuk pemain selain kiper. Pemain yang memasuki daerah itu akan terkena penalti.
Bola yang digunakan adalah bola khusus permainan bola tangan. Lebih kecil dibandingkan bola sepak. Untuk tim putra, bola yang digunkan lebih berat dibandingkan bola milik tim putri.
Cara bermain bola tangan tidak jauh berbeda dengan bola basket. Bola boleh dibawa lari sejauh tiga langkah, selanjutnya di-dribble atau dipantulkan, atau dioper ke pemain lain. Setiap pemain memiliki kesempatan maksimal tiga detik untuk menahan bola di tangannya. Bola dimasukkan ke gawang dengan melemparkannya dari luar daerah kiper. Permainan ini hanya boleh melibatkan tangan, kepala, paha dan lutut dalam menerima atau melempar bola. Setiap permainan untuk tim putri berlangsung selama 2x20 menit dan 10 menit untuk waktu istirahat. Untuk tim putra, 2x30 menit untuk permainan dan 10 menit untuk istirahat.
Pada ajang CSW 2018, bola tangan diperuntukkan bagi tim putri saja. Permainan disederhanakan dengan menggunakan enam pemain, sudah termasuk satu penjaga gawang. Durasi bermain hanya 2x10 menit dengan 5 menit waktu istirahat. Bola yang digunakan juga tidak menggunakan bola khusus bola tangan, melainkan bola seukuran bola sepak dan sangat ringan. Namun, peraturan dan cara bermain cenderung sama.
Estavita Pembayun, Ketua Pelaksana CSW 2018, menjelaskan alasan bola tangan dipilih sebagai salah satu cabang lomba, “Karena banyak yang belum tahu permainan ini, jadi sekalian mengenalkan kepada mahasiswa.”
Ajang olahraga ini diikuti oleh tiga angkatan mahasiswa di Ilmu Komunikasi, yaitu angkatan 2015 hingga 2017. “Awal mengikuti lomba tentu saja khawatir, karena baru tahu tentang permainan ini dan baru pertama kali main. Untung saja sebelum lomba dimulai sudah dijelaskan tentang cara mainnya,“ ujar Choirunnisa Nabila Safitri, pemain bola tangan perwakilan tim putri angkatan 2016.
Pertandingan bola tangan pada ajang CSW 2018 kemarin diakhiri dengan final antara tim 1 angkatan 2016 melawan tim 2 angkatan 2017. Skor akhir 4-3 dan dimenangkan oleh tim 1 angkatan 2016. (Karina Maharani)
Editor: Lajeng Padmaratri
Tulis Komentarmu