Tanam Mangrove dan Pelepasan Satwa Jadi Aksi Nyata Selamatkan Ekosistem
Penanaman bibit mangrove diikuti pelajar SMA dari Yogyakarta. (Foto: Nabila Rosellini) |
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta buktikan kecendekiawanannya dalam menerapkan ilmu secara kreatif melalui aksi peduli terhadap lingkungan hidup. Dengan melibatkan pelajar SMA di DIY, sekelompok mahasiswa konsentrasi Public Relations menyelenggarakan kegiatan tanam pohon dan pelepasan satwa pada Sabtu (28/04) pagi.
Acara bertajuk KOMUNI-AKSI tersebut diselenggarakan di kawasan konservasi hutan mangrove, Pantai Baros, Bantul, Yogyakarta. Pantai Baros menjadi lokasi muara Sungai Opak yang berhulu di Gunung Merapi. Maka dari itu sejak 2017 Pantai Baros menggalakkan penanaman mangrove sebagai pencegah abrasi pantai selatan.
Manfaat besar tanaman mangrove antara lain adalah mencegah kerusakan areal pertanian dan perikanan dari bahaya abrasi. Selain itu hutan mangrove juga mampu menjaga kualitas air maupun udara. Dengan kemampuan menyerap logam dan kotoran dari sampah manusia, hutan mangrove dapat menghasilkan sumber air yang lebih bersih.
Dengan partisipasi 25 pelajar SMA DIY tersebut, event KOMUNI-AKSI berhasil menanam 100 bibit mangrove. Tak hanya mangrove, mereka juga menanam bibit pohon buah-buahan seperti sirsak dan nangka dengan jumlah masing-masing 50 bibit. Dipandu oleh Kelompok Pemuda Pemudi Baros (KP2B), panitia dan peserta antusias menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dalam acara siang itu.
Selain aksi tanam mangrove, panitia KOMUNI-AKSI juga menyiapkan agenda pelepasan satwa. Burung trucukan atau bernama latin Pycnonotidae dipilih menjadi satwa yang dibebaskan dalam kegiatan itu. Pelepasan satwa menjadi salah satu langkah menjaga ekosistem yang alami. Aksi tersebut dilakukan oleh Koko Cici Yogyakarta 2018. Kedua duta pariwisata dan budaya Tionghoa tersebut melepaskan lima ekor burung trucukkan di tepi kawasan hutan mangrove Pantai Baros.
Kegiatan yang didukung oleh Balai Penelitian dan Pengambangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai serta Perhimpunan Hubungan Masyarakat (PERHUMAS) ini melibatkan berbagai kalangan sebagai pesertanya. Baik dari pelajar, Koko Cici Yogyakarta, maupun masyarakat umum yang turut berdonasi. Diharapkan dengan keberagaman kalangan tersebut dapat lebih meningkatkan kepedulian akan lingkungan hidup khususnya pada generasi muda.
Seperti yang diungkapkan Prayudi, seorang praktisi PR sekaligus pengisi acara workshop CSR dalam acara tersbut, ”Jika masyarakat bisa dilibatkan dalam kegiatan ini dan kemudian tumbuh kepeduliannya terhadap lingkungan maka diharapkan aksi tanam pohon ini dalam 5-10 tahun lagi akan memberikan manfaat bagi masyarakat itu sendiri.” (Nabila Rosellini)
Editor: Lajeng Padmaratri
Tulis Komentarmu