EPIC#2 Ajak Mahasiswa Bangun Branding
Talkshow EPIC #2 di Ruang Seminar FISIP, Rabu (12/9). (Foto: Fajar A.) |
Ada tiga pembicara yang dihadirkan, antara lain Agus Mulyadi dari Mojok.co, Syarif Acil dari Swaragama FM, dan Sandra dari KopiParti. Ketiganya mengajak mahasiswa untuk peduli dengan branding diri terutama melalui media sosial.
Dalam sesinya, Sandra berpendapat bahwa dunia digital, khususnya media sosial, merupakan wadah penyalur pesan kepada konsumen. KopiParti turut melakukan hal ini, dengan menggunakan berbagai media sosial sebagai sarana mengenalkan branding produknya kepada masyarakat. Di antara banyak platform, media sosial yang sering digunakan adalah Instagram dan Youtube.
“Media sosial yang sangat optimal saat ini Instagram. Orang bangun tidur pasti ambil HP dan buka Instagram,“ ujarnya yang juga founder dari KopiParti.
Sejalan dengan hal tersebut, Syarif Acil menyampaikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat citra yang baik. Setiap orang perlu memiliki rencana, tujuan, serta sikap konsisten untuk mengembangkan citranya. Ketiga aspek tersebut juga harus memiliki sinergi dengan lingkungan sekitar dan didasari fakta.
Sejalan dengan hal tersebut, Syarif Acil menyampaikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat citra yang baik. Setiap orang perlu memiliki rencana, tujuan, serta sikap konsisten untuk mengembangkan citranya. Ketiga aspek tersebut juga harus memiliki sinergi dengan lingkungan sekitar dan didasari fakta.
Syarif menambahkan bahwa akun media sosial bisa memberikan gambaran siapa kita sebenarnya. Sehingga kita perlu memperhatikan citra apa yang akan kita bentuk. Meski begitu, tidak salah jika seseorang ingin memberikan citra yang unik dan wah kepada dirinya.
Di sesi lain, Agus Mulyadi menjelaskan bahwa branding bisa muncul dari dua proses: terbangun secara alami ataupun melalui proses pengupayaan. Ia mengaku kedua hal berbeda itu pernah dialaminya.
Di sesi lain, Agus Mulyadi menjelaskan bahwa branding bisa muncul dari dua proses: terbangun secara alami ataupun melalui proses pengupayaan. Ia mengaku kedua hal berbeda itu pernah dialaminya.
Talkshow inspiratif dan komunikatif ini diakhiri dengan penampilan Theodorus Rimbo, seorang stand up comedian Jogja. (Fajar Andrian)
Editor: Lajeng Padmaratri
Tulis Komentarmu