PFDA, Sebagai Bentuk Apresiasi Karya Film
Suasana Diskusi Film PFDA. (Sumber: Fajar Andrian) |
Yogyakarta, SIKAP – Parade Film Diksar Avikom ( PFDA ) merupakan
agenda tahunan sebagai bentuk apresiasi karya film diksar yang telah dibuat oleh
peserta. Tahun ini,
PFDA mengangkat tema
“ Ambisi Berotasi “, yang diartikan sebagai keinginan untuk meraih sesuatu yang
dipengaruhi dan dibentuk oleh lingkungan sekitar. Pemutaran film dilakukan di
Gedung Societet ,Taman
Budaya Yogyakarta, Sabtu (2/3).
“PFDA itu sebagai sarana apresiasi dan juga sarana untuk mendistribusikan
film-film diksar“, ujar Hasan Abdurrahman Sindutomo selaku Ketua Umum PFDA
2019.
PFDA menayangkan tiga film,
yakni Mepet Ngiwa, Aram
Temaram, dan Ahengkara yang menceritakan tentang hasrat ingin meraih sesuatu
tanpa memikirkan akibatnya dan dipengaruhi lingkungan sekitar. Seperti
Ahengkara, yang bercerita bagaimana cara mempertahankan prestise, Mepet Ngiwa
tentang ambisi untuk memiliki mobil dan Aram Temaram bercerita tentang
ambisi untuk membantu
keluarga dan egoisme.
Salah satu penonton, Ali Farhan Qutb menyukai film Mepet Ngiwa. Ia menilai tema yang
diangkat sangat menarik dan berhubungan dengan kehidupan yang sering terjadi dikota-kota besar.
“Soalnya sering terjadi kota besar,
apalagi aku hidup di Jakarta sering kejadian seperti ini kan. Diangkat jadi film itu ide yang
bagus”, katanya.
Senada dengan Ali, Andri Widayanto juga menilai para
pembuat film berani mengangkat isu yang berbeda dari yang lain merupakan hal
yang unik. PFDA 2019 sangat meriah dan ramai jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Acara ini bukan
hanya pemutaran film,namun juga ada diskusi serta pembagian hadiah. ( Fajar
Andrian )
Editor:
Marcelina Mia Amelia
Tulis Komentarmu