Woman Day It’s Not One Day, But Everyday
Wanita Bukan MAkhluk Lemah (Foto: google.com) |
International Women's
Day atau Hari Perempuan Internasional dirayakan setiap 8 Maret. Pada 2019,
balance for better menjadi tema yang diangkat. Dalam situs resminya,
International Women's Day mengungkapkan alasan kenapa 'balance for better'
menjadi tema pada 2019 ini.
"Pada 2019 ini ditujukan untuk kesetaraan
gender, kesadaran yang lebih besar tentang adanya diskriminasi dan merayakan
pencapaian perempuan. Hal ini termasuk mengurangi adanya gap pendapatan atau
gaji pria dan wanita. Memastikan semuanya adil dan seimbang dalam semua aspek,
pemerintahaan, liputan media, dunia kerja, kekayaan dan dunia olahraga,"
demikian penjelasan di situs resmi Hari Perempuan Internasional.
Tema 'balance for better' dipilih sebagai
tema Hari Perempuan Internasional pada 2019 ini, karena belum terjadinya
keseimbangan atau kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan. Khususnya dalam
dunia kerja, gap pay atau beda gaji masih terjadi antara pria dan wanita, di
mana wanita dibayar lebih rendah dari pria.
“kalau menurut saya gaji di Trans Jogja ini
tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, mungkin di tempat lain
memang ada sedikit perbedaan, tapi dampaknya tidak begitu berarti bagi kami
kaum wanita,” tutur Ani(24) yang menjadi kernet wilayah kota Jogja.
Ani merupakan lulusan D3
Universitas Amikom yang dulunya pernah bekerja di salah satu bank di
Yogyakarta. Akan tetapi, karena menurutnya bekerja di kantor membosankan, ia
memilih untuk menjadi kernet di Trans Jogja. Dapat bertemu banyak orang dan selalu
berjalan-jalan adalah hal yang paling ia sukai dalam pekerjaannya. Wanita yang memiliki satu orang anak ini mengaku tidak pernah
minder dengan pekerjaan yang di lakukannya.
Melakukan 'pekerjaan laki-laki' bukanlah masalah untuk wanita berusia 24 tahun ini. Ani beranggapan, wanita tidak sepenuhnya lemah dan hanya bisa bekerja di rumah saja. Wanita bebas berkarir sesuai kemampuan, tanpa memandang gender.
“mungkin dimata laki-laki wanita memang
kegiatannya mengurusi rumah, mengurusi anak, tapi saya tidak mau di kekang oleh
suami saya, apa hanya suami yang boleh bekerja mencari uang? Wanita juga bisa,
wanita itu juga bisa mandiri, jauh dari itu”
Kini, saatnya perempuan
makin aktif berkarya dan bisa mendapatkan hak-haknya dalam kehidupan bersosial. Hendaknya, tidak hanya pada hari
perempuan saja kaum penganut patriarki mengalah. Karena sejatinya, semua sama
saja, yang membedakan hanyalah akal dan pikiran.
Hari wanita bukan saja hanya pada 8 maret, tapi setiap
hari, setiap saat, dan setiap waktu. Karena tanpa wanita, laki-laki bukan apa-apa.
Dibalik laki-laki yang sukses selalu ada wanita yang berkorban. Jangan
katakan anda lemah karena anda adalah perempuan, perempuan jauh lebih kuat dari
apa yang ia bayangkan. (Laras Dika Youlanda)
Editor: Ganisha Puspitasari
Tulis Komentarmu