Mayung Jagad, Aksi Nyata Cinta Lingkungan Mahasiswa Public Relations UPNVYK
Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup memberi sambutan (Foto: Rizki) |
Mahasiswa konsentrasi Public Relations menyelenggarakan acara Mayung Jagad di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta (4/4). Peserta yang hadir berjumlah 60 orang. Mereka berasal dari berbagai instansi dan komunitas, seperti: UST dan ITY, Komunitas Motor Trail Bantul, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, dan juga perwakilan dari Greenpeace Indonesia. Acara ini berlangsung dari pukul 09.30-13.30 WIB.
Menurut Gita Natasha Simamora, ketua
panitia penyelenggara, Mayung Jagad diadakan sebagai bentuk
realisasi kepedulian teman-teman penyelenggara terhadap isu lingkungan hidup.
Sampah adalah topik utama dalam acara ini. Sebagai insan terdidik, harus memiliki
kepedulian lebih terhadap lingkungan hidup.
“Kami sebagai penyelenggara acara ingin
agar masyarakat juga tergerak untuk lebih peduli lagi terhadap lingkungan hidup.
Tidak hanya dengan wacana, tetapi juga melalui aksi nyata,” jelas Gita ketika
diwawancarai di sela-sela acara.
Acara Mayung Jagad diawali dengan
sambutan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Dinas Lingkungan Hidup, dan Puji
Lestari sebagai dosen pengampu mata kuliah Marketing
Public Relations. Acara inti diisi dengan diskusi lingkungan hidup yang
dibawakan oleh Ibar Furqonul Akbar dari Greenpeace Indonesia.
Diskusi yang dibawakan oleh Ibar
Furqonul Akbardari, Komunitas Greenpeace Indonesia, mengusung sampah sebagai
topik utama. Dalam materinya, ia mengulas tentang kebiasaan masyarakat yang produktif
menghasilkan sampah. Seperti memesan makanan dengan bungkus platik dan penggunaan sedotan plastik.
“70 persen sampah setiap tahunnya akan
terbuang ke laut, dan itu akan berkali-kali lipat kesulitannya untuk diatasi. Kesadaran
akan sampah sebagai suatu masalah adalah hal paling pertama yang harus kita
lakukan. Hal-hal praktis lainnya seperti menggunakan totebag sebagai pengganti plastik atau juga menggunakan sedotan
stainless yang tahan lama,” lanjut Ibar saat sesi diskusi.
Selanjutnya, acara membersihkan pantai
dimulai. Peserta Mayung Jagad dibagi kedalam beberapa kelompok, yang ditemani
satu orang panitia untuk setiap kelompoknya. Mereka menyebar ke daerah Pantai
Parangtritis untuk membersihkan sampah.
Peserta Mayung Jagad sangat antusias
dalam mengikuti rangkaian acara. Mereka aktif bertanya saat sesi diskusi
berlangsung. Bahkan, terik matahari tidak melunturkan semangat mereka untuk
membersihkan sampah di Pantai Parangtritis.
“Acaranya begitu edukatif. Saya baru
tahu sebanyak itu produksi sampah Indonesia. Setidaknya acara ini membuat saya
lebih sadar lingkungan,” komentar Arofah, peserta Mayung Jagad.
Acara Mayung Jagad diakhiri dengan
komentar dan evaluasi kegiatan. Lalu, para peserta dipersilahkan menandatangani
tugu lingkungan hidup ‘aku wegah kresek’.
(Redemptus Rizki)
Editor: Ganisha Puspitasari
Tulis Komentarmu