UPN “Veteran” Yogyakarta Lakukan Pendampingan Pada Kelompok Jathilan Anak
Di
era digital ini, fenomena anak-anak yang sibuk dengan gadget-nya sudah menjadi
pemandangan yang umum. Terlebih lagi di daerah perkotaan, yang tak memiliki
ruang bermain anak dengan layak.
Melihat
permasalahan tersebut, Dosen UPN “Veteran” Yogyakarta melakukan pengabdian
berupa pendampingan dan penguatan terhadap kelompok jathilan anak di Kampung
Wisata Kadipaten bekerja sama dengan
Balai Tari Condroradono. Kampung ini, memiliki
potensi tinggi lahirnya seniman tari karena dekat dengan pusat seni tari yakni
Ndalem Kanoman. Program Pengabdian
Bagi Masyarakat (PBM) ini, dijalankan oleh tiga dosen, yakni Dr. Christina
Rochayanti, M.Si, Ida Wiejanarti, M.Si, dan Rosalia Indriyati, M.Si, serta
dibantu oleh sejumah mahasiswa.
“Anak-anak
sejak dini sudah kenal dengan gadget, sehingga dengan adanya pengenalan
terhadap seni budaya lokal perhatian anak bisa teralihkan, hal ini sekaligus
sebagai wujud dari upaya regenerasi,” ujar Dr. Christina Rochayanti, M.Si Ketua Pengabdian Bagi Masyarakat dari Prodi
Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta.
Menurut
Christina, pengabdian ini dilakukan sebagai bentuk nyata dari upaya bela negara. Meskipun UPN
“Veteran” Yogyakarta tak memiliki fakultas seni, namun tetap punya kepedulian
tinggi terhadap kelestarian budaya lokal.
Kelompok
jathilan anak ini, mementaskan lakon Raden Ronggo dengan koreografi oleh KRT. Kuswarsantyo.
Lakon ini berkisah tentang Raden Ronggo, putra dari Panembahan Senopati yang
terlahir dengan kesaktian. Pada suatu hari, ketika hendak melaksanakan tugas,
Raden Ronggo beserta pasukannya dihadang oleh tiga raksasa. Berkat
kesaktiannya, ketiga raksasa tersebut berhasil disingkirkan dan Raden Ronggo
beserta pasukannya kembali melanjutkan perjalanan.
Penari
Jathilan berjumlah 10 orang, terdiri dari 1 pemeran Raden Ronggo, 3 orang
pemeran raksasa, serta 6 orang sebagai pasukan berkuda pengiring Raden Ronggo.
Pentas dilaksanakan pada Gelar Potensi Wilayah yang diselenggarakan oleh Paguyuban
Seniman Kecamatan Kraton (PAGUSEKA). Pada tanggal 9 Agustus 2019, pukul 20.00
WIB bertempat di Ndalem Benawan.
Atas suksesnya pentas jathilan tersebut, diharapkan bisa menginspirasi
anak-anak muda lainnya untuk turut melestarikan seni tari. “Dengan memperbanyak
kegiatan yang bersentuhan dengan budaya lokal, diharapkan anak muda dapat
mencintai, kemudian melestarikan, hingga sampai pada tahap mewariskan,” pungkas
Ida Wiejanarti Anggota PBM. (Mardella Savitri)
Tulis Komentarmu