EPIC #3 Bagikan Cara Manajemen Media
Pembicara EPIC #3 Tovic Raharja (kiri), Fauzi Rahadian (tengah), Agung Purwandono (kanan) bersama para peserta dan beberapa panitia kegiatan (foto: dokumentasi Crast FM) |
Euphoria Passion in Communication
(EPIC) sukses terselenggara
untuk yang ketiga kalinya
oleh
Kelompok Studi Mahasiswa Crast FM UPN “Veteran” Yogyakarta pada Kamis (19/9) di
Ruang Seminar FTI. Seminar yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai
jurusan ini mengangkat tema “Manajemen
Media
di Era
4.0”.
EPIC menghadirkan
tiga pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Fauzi Rahadian dari Suaratelfon,
Tovic Raharja dari Rajawali Indonesia, dan Agung Purwandono dari KR Online.
Ketiganya berbagi cara untuk mengatur
media yang baik sesuai dengan latar belakang masing-masing.
Dalam sesinya,
Agung membagikan hal-hal dasar yang perlu dikuasai di era 4.0, yaitu moco,
nulis, cangkeman. Membaca, menulis, dan berbicara adalah hal yang bisa
dilakukan oleh siapa pun, namun kualitas yang dihasilkan tentu akan berbeda
bila ada usaha untuk mengembangkan kemampuan yang ada.
“Kalau menulis,
tentu sudah bukan hal yang asing untuk kita semua. Terlebih mahasiswa Ilmu
Komunikasi. Usahakan untuk bisa menulis apa saja, apapun. Jangan hanya terpaku
untuk bisa menulis berita. Saya saja dulu berawal dari penulis surat cinta yang
ulung kok,” ujar Agung yang juga editor dari KR Online.
Jika Agung berbagi
hal-hal dasar yang perlu dikuasai, Fauzi lebih menekankan bagaimana cara untuk
menjadi pribadi yang unik dan berbeda. Fauzi yang merupakan founder
Suaratelfon memang berfokus dengan konten audio visual berupa video dan suara
dialog, monolog manusia. Menurutnya, radio masih bertahan sampai saat ini
karena memiliki karakter unik, yang tidak bisa didapat di media lain, seperti
suara penyiarnya dan topik obrolan yang disampaikan. Terlebih setiap orang
memiliki karakter suaranya masing-masing, bila dimaksimalkan tentu akan menjadi
hal yang luar biasa, karena pada dasarnya manusia lebih sensitif terhadap
suara.
Di sesi ketiga,
Tovic Raharja yang berlatar belakang seorang Pustakawan membagikan
pengalamannya bagaimana ia berproses hingga menjadi Managing Director
Rajawali Indonesia. Berawal dari kerja part time di EO semasa kuliah, event
nasional hingga internasional sudah Tovic mulai sejak 2012.
“Promotor musik
dan event organizer adalah dua hal
yang berbeda. Rajawali adalah promotor musik. Inti dari event organiser
adalah membantu klien agar acara berjalan sesuai dengan yang mereka inginkan,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Kita pun bisa memulai
sebuah EO dengan hanya modal nol rupiah. Yang terpenting kita memiliki relasi,” ungkap Tovic.
Acara dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab, performing dari Resya Arva, dan ditutup dengan
pemberian plakat untuk ketiga pemateri. (Azura
Aulia Azahra)
Editor: Aqmarina Laili Asyrafi
Editor: Aqmarina Laili Asyrafi
Tulis Komentarmu