Gelora Mahasiswa Yogyakarta dan Sekitarnya Dalam Aksi #GejayanMemanggil
Segenap Mahasiswa
di Yogyakarta mengikuti
rangkaian Aksi Damai “Gejayan Memanggil” pada
Senin (23/9) di titik
kumpul Pertigaan Colombo, Gejayan, Sleman,
Yogyakarta. Sebagian mahasiswa yang datang memakai atribut kampus mereka masing-masing,
namun ada yang tidak. Selain mahasiswa dari kampus-kampus di Yogyakarta,
adapula mahasiswa luar kota yang turut mengikuti
aksi ini.
Salah satu
contohnya adalah Anto, Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang (UNNES) Jurusan Pendidikan IPA angkatan 2017. Anto
datang bersama beberapa teman satu fakultasnya dengan mengendarai sepeda motor.
Ia mendapatkan kabar adanya gerakan Gejayan Memanggil dari teman-temannya yang
berkuliah di Yogyakarta. Selain itu, ia juga mengetahui adanya aksi itu melalui
media sosial.
“Kalau saya ikut ini karena kemauan sendiri.
Bukan karena paksaan dari BEM, saya sendiri juga bukan anggota BEM,” katanya.
Ia juga
menambahkan bahwa pihak
kampus tidak melarang mahasiswanya untuk ikut aksi tersebut, selama berjalan
sesuai prosedur. Beberapa
mahasiswa juga sudah mengetahui soal tuntutan apa saja yang paling genting untuk segera ditindaklanjuti oleh pemerintah.
Salah satu Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UMY, Dani mengatakan
bahwa poin paling penting dari tuntutan
mahasiswa pada aksi kali ini mengenai pelemahan KPK dengan disetujuinya RUU
KPK oleh Presiden.
“Walaupun belum
baca semuanya ya, tapi menurut saya yang paling urgent itu soal revisi UU KPK yang malah melemahkan KPK. Yang
tadinya KPK bisa bergerak dengan leluasa, sekarang seperti dikekang. Dulu nggak
dikekang saja
banyak yang korupsi, apalagi kalau dikekang,” tuturnya.
Kegiatan aksi
mahasiswa “Gejayan Memanggil” berjalan dengan aman dan terkendali hingga akhir
acara. Menurut penuturan kedua mahasiswa tersebut, orasi yang disampaikan tepat
sasaran dan sesuai dengan tujuan, tidak menyimpang atau berisi provokasi demi
kepentingan pihak tertentu. Hal senada juga dituturkan oleh Suwiknyo, satpam
yang bertugas di Bank Mandiri Gejayan.
“Damai, damai
sekali. Tiap rombongan ada koordinator yang mengurusi
anggotanya masing-masing. Nggak ada kisruh-kisruh,
bagus,” terangnya.
Aksi damai Gejayan
Memanggil memiliki tiga titik kumpul awal, yaitu gedung utama kampus Sanata
Dharma, Pertigaan Revolusi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, dan
Bunderan Universitas Gadjah Mada, mulai
pukul 11.00 WIB. Aksi ini dilaksanakan dalam rangka
memprotes RKUHP, UU KPK, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, kriminalisasi
aktivis di berbagai sektor, dan ketidakseriusan pemerintah dalam menangani isu
lingkungan serta RUU PKS yang tak kunjung disahkan. (Fachri
Ernanda Ramadhan)
Editor : Marcelina Mia Amelia
Tulis Komentarmu