Seruan Aksi Damai #GejayanMemanggil
Sekelompok mahasiswa membawa spanduk berisi aspirasi (foto: Latief) |
Sleman, SIKAP - Mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya mengikuti kegiatan Seruan Aksi Damai dan unjuk rasa di Jalan Gejayan, tepatnya di Simpang Tiga Colombo. Kegiatan tersebut berjalan dengan kondusif hingga akhir pada Senin (23/9).
Tema yang diangkat telah diberitahukan saat press release yaitu Aliansi Rakyat Bergerak. Isu yang diangkat merupakan permasalahan-permasalahan nasional, seperti RKUHP, UU Ketenagakerjaan, UU Pertanahan, kriminalisasi aktivis di berbagai sektor, dan ketidakseriusan pemerintah dalam menangani isu lingkungan dan RUU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual) yang tak kunjung disahkan. Hal ini membuat massa seruan aksi damai resah karena kebebasan dan kesejahteraanya terancam oleh pemerintah.
“Menurut saya RUU PKS itu sangatlah urgent sekali. Kekerasan seksual itu terjadi dimana-mana terhadap kaum perempuan. Kami juga mendorong agar adanya ruang demokrasi yang dibuka seluas-luasnya di Indonesia. Itu menjadi jaminan untuk masyarakat Indonesia supaya tidak takut untuk berpendapat,” ujar Rico T, Koordinator Umum Aliansi Gerakan Rakyat Bergerak. Ribuan massa yang hadir dalam aksi tersebut datang dari beberapa kampus di Yogyakarta ditambah dengan elemen masyarakat lainnya, tambah Rico.
Aksi damai berjalan kondusif. Pihak kepolisian lebih dominan dalam menangani rekayasa lalu lintas. “Dari pihak kami, tidak ada ketakutan jika nantinya berakhir ricuh, karena yang mengadakan aksi ini adalah orang-orang intelektual dan kita percaya itu makanya polisi diperkuat di bagian lalu lintas,” ungkap Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Sleman Komisaris Polisi Danang Kuntadi. (Latief Fadhlan Hidayat)
Editor: Aqmarina Laili Asyrafi
Tulis Komentarmu