Konsentrasi Humas, Dihapus Atau Dipertahankan?
Kegiatan Perkuliahan Mahasiswa Ilmu Komunikasi. (Foto: Dian Puspita) |
Ilmu Komunikasi merupakan salah satu prodi yang
memiliki banyak peminat di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan tercatatnya Prodi Ilmu Komunikasi UPNVYK
sebagai salah satu prodi dengan jumlah peminat 10 besar terfavorit dalam SBMPTN
2019. Oleh karena itu, setiap tahunnya Jurusan Ilmu Komunikasi terus memperbaiki diri
guna mencapai tujuan yang telah direncanakan. Perubahan-perubahan yang
dilakukan diawali dengan penambahan salah satu program studi baru yaitu
Hubungan Masyarakat.
Pada awalnya, Ilmu Komunikasi terbagi menjadi 4
(empat) konsentrasi yang bisa dipilih sesuai minat masing-masing mahasiswa.
Konsentrasi tersebut adalah Hubungan Masyarakat (Humas), Jurnalistik, Periklanan, dan Penyiaran.
Berdasarkan pertimbangan tertentu, maka pada tahun 2017 pihak jurusan berencana
untuk menghilangkan Konsentrasi Public Relations karena sudah ada Program Studi
Hubungan Masyarakat. Hal itu membuat Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2017
menjadi angkatan terakhir untuk Konsentrasi Public Relations.
Evaluasi terus dilakukan seiring berjalannya waktu.
Rencana tentang penghapusan konsentrasi menjadi isu yang cukup sering
diperbincangkan. Pada tahun 2019 ini, Konsentrasi Public Relations masih ada
untuk mahasiswa angkatan 18.
Panji Dwi Ashrianto selaku Ketua Jurusan Ilmu
Komunikasi menjelaskan alasan Konsentrasi Public Relations masih dipertahankan karena
kurikulum yang dipakai di Prodi Ilmu Komunikasi masih tetap sama, yaitu Kurikulum
2016. Oleh karena itu, penghapusan konsentrasi tidak bisa serta merta dilakukan
karena harus ada kurikulum baru yang akan menjadi dasar proses pembelajaran
kedepannya.
Pada kenyataannya, pembentukan kurikulum melalui
proses yang tidak singkat. Segala persiapan dan proses pembentukan melalui
tahapan yang cukup panjang. Salah satu tahapan yang dilakukan yakni adanya
evaluasi kurikulum yang berlaku, dilanjutkan rapat kurikulum guna memutuskan
bahwa Konsentrasi Public Relations akan ditiadakan. Sementara itu, sampai saat
ini masih belum ada evaluasi kurikulum yang dilakukan.
“Memang tahun lalu ada perdebatan, sudah ada Program
Studi Hubungan Masyarakat mengapa masih harus ada Konsentrasi Public Relations.
Namun, karena kurikulum yang berlaku tidak bisa serta merta diganti maka akhirnya
kami memutuskan tahun ini Konsentrasi Public Relations masih tetap ada,”
tegasnya.
Terlihat selama dua tahun terakhir kepastian akan
adanya Konsentrasi Public Relations memang masih simpang siur. Beberapa
mahasiswa menyayangkan apabila Konsentrasi Public Relations dihapuskan, mengingat
bahwa kemampuan kehumasan sangat diperlukan setiap Mahasiswa Ilmu Komunikasi
nantinya. Selain itu, beberapa tahun terakhir animo mahasiswa setiap angkatan
yang memilih Konsentrasi Public Relations memang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan konsentrasi lain. Hal ini membuktikan bahwa Public Relations menjadi
konsentrasi yang diincar oleh Mahasiswa Ilmu Komunikasi pada umumnya.
“Menurutku, Public Relations harusnya tetap ada di Program
Studi Ilmu Komunikasi. Kita juga membutuhkan cara bagaimana sih komunikasi yang baik, jelas, dan
bagaimana membangun hubungan yang baik. Itu semua menjadi hal penting. Dengan
adanya 4 (empat) konsentrasi maka kami khususnya mahasiswa 18 menjadi lebih
bisa menyalurkan minat masing-masing,” ungkap Intan Kusuma Widyastuti, salah
seorang mahasiswa semester tiga Prodi Ilmu Komunikasi.
Sementara itu,
tanggapan berbeda disampaikan oleh Ika Fatmawati, mahasiswa Prodi Humas
angkatan 2018, "Menurutku sebaiknya dihapuskan, jika konsentrasi masih
ada, untuk apa dibentuk Prodi Humas," ujarnya. Ika juga menambahkan
apabila konsentrasi tersebut tetap ada, tentu akan banyak yang memilih Prodi
Ilmu Komunikasi dibanding Prodi Humas, "Ya, mereka akan memilih (Prodi)
Ilkom karena akreditasinya sudah (lebih) bagus," tambah Ika.
Mengingat saat ini perkembangan teknologi begitu
cepat berubah, pihak jurusan terus melakukan evaluasi-evaluasi yang diharapkan akan
membawa Ilmu Komunikasi ke arah lebih baik. Untuk itu, meskipun masing-masing
konsentrasi memiliki fokus tersendiri, mahasiswa tetap dituntut untuk bisa
menguasai beberapa kemampuan, seperti tentang desain dan visual, menulis, serta
komunikasi secara umum guna menghadapi perkembangan tersebut.
Terlepas dari ada atau tidaknya Konsentrasi Public Relations, Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi harus memiliki Kompetensi Kehumasan. Menurut
Panji, bentuknya bisa sebagai konsentrasi atau mata kuliah pilihan yang
nantinya bisa diambil oleh mahasiswa yang tidak mengambil Konsentrasi Public Relations. Memang dua hal itu adalah pilihan yang belum bisa diputuskan,
kecuali ketika sudah melakukan Rapat Resmi Evaluasi Kurikulum. Sampai saat ini,
proses evaluasi terus dilakukan oleh pihak Jurusan Ilmu Komunikasi.
Berdasarkan keterangan Panji terkait target evaluasi diperkirakan sampai tahun 2020, Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2019 saat ini
belum mendapatkan kepastian mengenai ada atau tidaknya Konsentrasi Humas. Hal
ini dikarenakan pemilihan konsentrasi bagi angkatan 2019 baru dilaksanakan saat
mereka memasuki semester empat atau di tahun 2021. “Metode pembelajaran, mata
kuliah, dan segala bentuk proses kegiatan belajar mengajar akan tetap dilakukan
seperti kurikulum sebelumnya. Oleh karena itu, untuk angkatan 2018 masih bisa
memilih satu di antara empat konsentrasi yang ada di (Prodi) Ilmu Komunikasi,” tutup Panji. (Dian Puspita)
Editor: Ayu Fitmanda Wandira
Tulis Komentarmu