CEO Talks, Tantangan dan Langkah Milenial Zaman Now
Suasana Acara CEO Talks. (foto oleh Dian Puspita) |
CEO TALK 2019 merupakan salah satu rangkaian acara
dari Alumni Pulang Kampus UPN “Veteran” Yogyakarta yang dilaksanakan pada 14
Desember 2019. Acara ini berada di Ruang Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UPN “Veteran” Yogyakarta yang diprakarsai oleh Pengurus Pusat Ikatan Alumni (PPIA) UPN “Veteran”
Yogyakarta. Bertepatan dengan Dies Natalis UPN “Veteran” Yogyakarta yang ke-61, acara tersebut diisi oleh pembicara-pembicara yang berasal dari alumni
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Pembicara yang dalam acara CEO Talks 2019 adalah Triyono, CEO Difa City Tour, Rulli Nuryanto, Deputi
Pengembangan SDM Kementerian Koperasi & UMKM, serta Dian
Ariani, Direksi Bank BPD DIY. Ketiga pembicara ini mengisi secara bergantian
menyampaikan materi dan motivasi-motivasi untuk mahasiswa dan alumni UPN
“Veteran” Yogyakarta. Semakin besar tantangan yang akan dihadapi oleh kaum
milenial sekarang. Oleh karena itu, penting menentukan tujuan yang akan diraih
oleh setiap mahasiswa. Pada kesempatan kemarin, Ruli menyampaikan banyak sekali
bidang-bidang pekerjaan yang akan hilang terutama bidang-bidang pekerjaan yang
sifatnya konvensional, pelayanan dan sebagainya. Setiap tahun lulusan dari perguruan tinggi terus meningkat, apabila tidak dibarengi dengan lapangan
pekerjaan maka lulusan-lulusan itu akan menjadi pengangguran. Oleh karena itu,
penting untuk mahasiswa mengetahui ilmu berwirausaha, jangan sampai
lulusan-lulusan PTN akan membuat pengangguran semakin meningkat.
“Mau kemana kita kaum milenial? Itu pertanyaan yang
terus terlontar untuk milenial saat ini, karena itu kami saat ini mendorong
anak-anak muda untuk berani menjadi wirausaha dan berani memiliki usaha sendiri”, tegas Rulli.
Perkembangan teknologi yang melesat, membuat beberapa
pekerjaan hilang, juga memunculkan beberapa bidang usaha dan pekerjaan baru
yang sebelumnya belum pernah ada. Misalnya menjadi
Selebgram, Vlogger, YouTuber, dan Blogger yang sebelumnya belum sebanyak
sekarang bahkan belum ada pada periode beberapa tahun lalu. Dahulu orang yang
ingin berwirausaha cukup sulit, karena harus memiliki modal yang cukup besar,
membutuhkan lapak atau tempat untuk berwirausaha. Tapi kondisi sekarang dengan adanya
perkembangan teknologi yang semakin canggih, tentu memudahkan beberapa bidang
usaha. Terlihat banyak sekali online-shop dan market place yang sudah ada di
Indonesia. Ini merupakan pergeseran pada bidang usaha yang dulunya tidak secara
daring dilakukan. Ruli menjelaskan bahwa sekarang ini milenial bisa menjadi
wirausaha sejak sekarang.
Kondisi saat ini memungkinkan mahasiswa
sebagai anak-anak muda dan milenial melakukan kegiatan usaha untuk kedepannya. Pentingnya
tujuan yang akan diraih dimasa depan juga disampaikan oleh Triyono, CEO Difa City
Tours. Setiap individu haruslah memiliki visi dan misi dalam hidup, apalagi
milenial sekarang yang mengalami terpaan-terpaan informasi dari berbagai media
dan dari mana saja. Oleh karena itu kaum milenial sekarang harusnya lebih kuat
dalam menentukan visi dan misi. Di era ini milenial harus lebih kuat dan berkualitas.
“Dengan era ini, teman-teman bisa memiliki kemampuan
dan kompetensi sangat luas bahkan unlimited.
Bahkan untuk kaya tidak harus tua, sukses tidak harus tua. Di era sekarang pada
usia berapapun bisa menjadi sukses menurut targetnya”, ungkap Triyono.
Pentingnya membangun kesadaran dalam diri dan
ditanamkan kuat-kuat untuk menapaki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Pada
acara CEO Talk 2019 ini, setiap pembicara membagi pengalaman dan pencapaian
yang telah diraih. Hal ini membuka pemikiran untuk para peserta yang mengikuti
acara ini mengenai wirausaha. Seperti yang dikatakan oleh salah satu peserta
CEO Talk 2019, Sela Oktaviyati (Akuntansi 2016), Ia mengungkapkan bahwa acara
ini memberi gambaran tentang dunia kerja seperti apa dan bagaimana
menghadapi tantangan di era digital seperti sekarang ini jika ingin
berwirausaha.
“Lapangan pekerja terbatas, ketika kita tidak memiliki
ilmu lain, dunia kerja kita maka semakin terbatas. Mengasah kemampuan
semaksimal mungkin dan pintar dalam mengelola skill dalam diri yang lebih luas
maka kita akan mudah dalam mendapat perkerjaan. Kita berwirausaha, pun harus
mampu melakukannya dengan ilmu, Ilmu di bidang kita harus
dikembangkan semaksimal mungkin”, ungkap
Sela.
Potensi mahasiswa saat ini benar-benar harus digali
dengan adanya teknologi yang mendukung. Untuk bekerja, berwirausaha atau
melakukan apapun nantinya tentunya semua membutuhkan cara. Melalui ilmu yang
didapat selama di Perguruan Tinggi, dan berdasarkan semua pengalaman yang telah
didapat, mahasiswa diharapkan dapat mengambil langkah yang
tepat nantinya. (Dian Puspita)
Editor: Muhammad Hasan Syaifurrizal Al-Anshori
Tulis Komentarmu