Poisonous, Isu Toxic yang Dibalut dalam Karya
Beberapa pengunjung terlihat berfoto bersama karya pameran "Poisonous" (Foto: Hasna Fadhilah) |
Fotkom 401 menggelar Photo Exhibition yang bertempat di Tiforti Gallery Art Space sebagai
rangkaian acara Dikjut Fotkom 401 XIX Angkatan 19. Acara ini berlangsung selama
3 hari sejak tanggal 17-19 Desember 2019. Pameran yang berjudul “Poisonous” ini menghadirkan hasil karya
pameris dalam berbagai media seni.
Salah satu karya unik berjudul “Overgaming” dibuat oleh Daffa Indra. Karyanya terinspirasi dari
keseharian mahasiswa yang begitu kecanduan dengan game. Daffa memotret setiap aktivitas seseorang yang tidak pernah
lepas dari bermain game. Mahasiswa
semester tiga ini juga menggunakan rekaman suara yang dapat didengarkan secara
bebas oleh pengunjung dengan menggunakan headphone.
“Rekaman suara ini berfungsi agar para pengunjung lebih merasakan bagaimana toxic yang dimaksud, terutama merasakan
bagaimana seseorang mengalami kecanduan dalam bermain game,” tuturnya.
Hasil karya berbentuk seni instalasi berjudul "toxic plastic" (Foto: Hasna Fadhilah) |
Pemilihan tema toxic dilatarbelakangi dari fenomena semakin parahnya ketergantungan masyarakat saat ini akan suatu hal. Menariknya, tema tersebut dimaknai dan diperspektifkan sesuai dengan apa yang dirasakan oleh para pameris. Seperti karya yang berjudul “A Crowded Mind Leaves No Space For A Peaceful Heart” milik Priyahita Surya. Ia bercerita bahwa karya yang ditampilkan merupakan refleksi dirinya yang mendapat berbagai tekanan dari lingkungan sekitarnya.
Pameran ini juga menghadirkan instalasi seni
mengenai toxic plastik dengan
menampilkan berbagai macam jenis plastik yang sangat sering digunakan oleh
masyarakat. Masih ada masyarakat yang belum menyadari bahwa penggunaan sampah
plastik berlebihan akan menyebabkan permasalahan baru. Selain itu, media neon box juga digunakan dalam pameran kali ini.
Deineira selaku koordinator acara mengatakan bahwa
mereka telah mempersiapkan pameran ini sejak bulan Agustus dengan berbagai
kendala dan kesulitannya sendiri. “Kesulitan dan hambatannya lebih pada
koordinasinya karena di sini kita sebagai pameris sekaligus panitia pamerannya,”
ujarnya saat ditemui di sela-sela acara. Selain pemeran berupa photo exhibition, “Poisonous” juga mengadakan acara Creative Talk “Stage Photography”
serta turut menghadirkan Accoustic
Performance.
Pinkan Nabila, salah satu pengunjung menuturkan
bahwa ia turut mengapresiasi hasil karya para pameris, apalagi tema yang
diangkat merupakan sebuah momok yang sangat melekat di kalangan anak muda saat
ini. Acara ini kemudian ditutup dengan sarasehan para pameris yang
mempresentasikan hasil karyanya. (Hasna Fadhilah)
Editor: Ayu Fitmanda Wandira
Tulis Komentarmu