Kenikmatan dalam Sewajan Mie Ayam
Penampilan satu porsi Mie Ayam Wajan Mbak Wati (Foto: Wan Audri Ilyasha) |
Berawal dari kecintaannya terhadap makanan olahan mie, Wati atau yang
kerap disapa Mbak Wati mendirikan usaha kuliner yakni mie ayam. Usaha tersebut mulai dirintis dua hari pasca
Lebaran Idul Fitri 2019, tepatnya 7
Juni 2019. Keunikan terlihat
dari wadah yang digunakan untuk menyajikan makanan tersebut. Bukan mangkuk seperti pada umumnya, wadah yang digunakan adalah wajan. Karena itu, tempat
makan ini disebut sebagai Mie Ayam Wajan Mbak Wati.
Wati mengatakan beberapa alasan dari
penggunaan wajan di rumah makan ini, “Saya harus mengambil keunikan dari selain
rasa yaitu dari tempat penyajiannya. Selain panasnya tahan lebih lama,
penggunaan wajan juga hemat karena tidak mudah pecah,” cetusnya.
Terletak di Jalan Parangtritis KM. 3,5, Dusun Janganan Kulon, Dukuh,
Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Untuk menuju ke tempat tersebut, bisa melalui Alun-Alun
Selatan lalu lurus ke arah selatan hingga menemui Kandang
Menjangan (Panggung Krapyak),
kemudian terus ke selatan hingga menemui lapangan Patmasuri pada barat jalan dan belok ke arah timur. Tepat sebelum
Pemakaman Krapyak, Mie Ayam Wajan Mbak Wati terletak di sisi selatan jalan.
Rumah makan ini mulai buka pada pukul
10:00 hingga 21:00 WIB. Terdapat beberapa menu seperti Mie Ayam Wajan Biasa yang dihargai Rp8000, hingga
Mie Ayam Wajan Spesial 2 dengan
tambahan ceker, telur, dan bakso seharga Rp15.000.
Dalam seporsi mie ayam terdapat mie dan ayam yang sudah dibumbui dengan resep khas. Kemudian kuah yang
cenderung kental dan tentunya hangat menambah
kenikmatan Mie Ayam Wajan Mbak Wati. Tidak hanya sawi hijau, tauge juga ditambahkan pelengkap. Terakhir, tak lengkap rasanya memakan mie ayam tanpa
pangsit, renyah dan gurih menjadi
penyempurna hidangan.
Berkat keunikannya menggunakan wadah wajan, tiap harinya selalu banhak pelanggan yang datang, “Sehari
tidak tentu, kadang bisa 200 porsi, tapi kalau musim hujan itu menurun. Ramai lagi kalau akhir pekan, bisa dua kali lipat,” ujar Wati.
Meskipun ramai, Wati mengaku belum
pernah melakukan promosi. Ia hanya mengandalkan pelanggannya untuk mempromosikan mie ayamnya.
Pengunjung yang datang biasanya mengambil gambar Mie Ayam Wajan dan diunggah ke
sosial media. Selain itu,
beberapa stasiun televisi juga
turut mendokumentasikan, seperti
RCTI, Kompas TV, dan TVRI. Tidak hanya di media mainstream, ulasan mengenai mie
ayam ini juga dapat ditemui di Youtube seperti kanal Evan Media.
Nafis Ilyas salah satu pengunjung di sana mengaku mengetahui keberadaan mie
ayam tersebut melalui temannya. Ia
juga mengatakan tak hanya unik, makanan ini juga memiliki nilai tambah lainnya,
“Mie Ayam Wajan ini cukup enak, kuahnya kental dan yang paling penting harganya
terjangkau,” ucapnya. (Wan Audri Ilyasha)
Editor: Rieka Yusuf
Tulis Komentarmu