Review Buku ‘Fase’ oleh Istiana, Mengenal Jauh Kehidupan melalui Fase
Sampul depan buku Fase yang ditulis oleh Istiana |
Judul : Fase
Penulis : Istiana
Penerbit : TransMedia Pustaka
Penerbit : TransMedia Pustaka
Nomor Edisi : ISBN: 978-623-7100-08-9
Buku yang ditulis oleh
Istiana ini merupakan salah satu
literatur dalam mengembangkan diri. ‘Apa yang ada padamu sekarang, barangkali
adalah impian banyak orang. Terlepas dari bagaimana sulitnya melanjutkan
perjalanan. Masih banyak yang bisa dijadikan alasan agar kita tetap bisa
bersyukur pada tuhan.’ Sinopsis tersebut cukup menggambarkan keseluruhan pesan yang disampaikan dalam buku ini. dapat dikatakan sebuah cara lain nan menarik untuk mengenal dan
mensyukuri diri dapat dilakukan dengan membaca buku setebal 180 halaman tersebut.
Kehidupan manusia yang terbagi dalam beberapa fase menjadi gagasan utama
buku yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi ini. Fase demi fase yang akan
dilewati oleh manusia memiliki beragam emosi dan ekspresi, sedih
dan senang atau suka dan
tidak suka. Tak bisa mengelak,
beginilah cara tuhan untuk membuat ciptaan-Nya menjadi versi terbaik bagi dirinya
sendiri dengan menjadi
manusia seutuhnya. Sebuah
pembelajaran yang disajikan melalui cerita menjadi terasa dekat dengan
kehidupan kita sebagai manusia.
Saat membuka novel, kita akan disambut dengan kata pengantar, sebuah pembuka sekaligus pengingat sebesar apa usaha
yang telah dilakukan.
“Sudah sejauh ini kita
melangkah. Sejauh ini berjuang. Jangan sampai berhenti di tengah jalan. Apa-apa
yang belum ditakdirkan hadir, hanya belum waktunya saja menurut-Nya. Tidak
perlu dicemaskan, sebab
banyak hal yang perlu disyukuri tanpa mengkhawatirkan apa pun yang memang belum
ditakdirkan menjadi milik kita, kan?"
Membaca seperkian persen dari buku ini saja sudah membuat diri tertegun. Sembari
menerawang, kalimat di atas dapat membawa pikiran kembali meraba mengenai apa
yang sudah saya lakukan?
Novel ini akan menjadi sangat layak dikonsumsi bagi mereka yang sedang mengalami
kegelisahan dalam hidup. Meski demikian,
mereka yang sehat-sehat saja pun bisa menikmati ungkapan pemberi
semangat yang seolah menjadi bahan pokok isi buku. Buku
ini seperti kunci jawaban akan persoalan yang dihadirkan di kehidupan. Lebih tepatnya menyadarkan
kita bahwa apa yang pencipta
berikan dalam hidup ini
sudah selayaknya disyukuri.
Satu
hal lain yang menjadi nilai tambah
buku ini adalah kutipan yang juga merupakan sentilan
di
bagian awal dan
akhir tulisan.
“Setiap orang ingin
dimengerti, bukan hanya diri kita sendiri. Tapi sayangnya, kita terlalu egois
ingin dimengerti dan selalu dipahami. Sedangkan kita sendiri enggan mengerti
dan memahami orang lain selama ini.”
Penggunaan diksi sederhana membuat pembaca lebih mudah memahami tiap kutipan. Selain disadari betul dengan
berbagai kutipan yang selaras dengan kehidupan, tamparan keras tersebut juga memberikan
pembaca motivasi untuk melakukannya. Penampilan buku juga dipermanis dengan
sampul sederhana yang menarik. Meski
demikian, ada beberapa bagian dalam cerita yang tidak sekaligus dikaitkan
dengan kisah Si Penulis, membutuhkan sedikit usaha lebih untuk memahami pesan yang
dimaksud. Namun, secara keseluruhan buku ini menarik dibaca, apalagi bagi mereka yang
menyukai kutipan berisi motivasi kehidupan. (Annisa Rindi)
Editor: Rieka Yusuf
Tulis Komentarmu