Lahir di Tahun Kabisat
Tanggal 29 Februari yang hanya muncul pada tahun-tahun kabisat. (Foto: Fachri Ernanda Ramadhan) |
Tahun 2020 hampir mengakhiri bulan
keduanya. Tahun ini merupakan tahun kabisat, yaitu tahun yang mengalami
penambahan satu hari dengan tujuan untuk menyesuaikan penanggalan dengan tahun
astronomi. Pada kalender Gregorius—kalender yang paling banyak digunakan di
dunia saat ini—setiap tahun kabisat memiliki 366 hari, bukan 365, dengan
menambahkan 1 hari. Hari tambahan ini berlaku pada tahun kelipatan 4 (habis
dibagi 4). Namun untuk tahun-tahun yang habis dibagi 100 (contohnya tahun 1900)
bukanlah tahun kabisat kecuali tahun itu habis dibagi 400 (contohnya tahun
2000). Satu hari tambahan itu jatuh setiap tanggal 29 Februari.
Tidak semua orang dapat memiliki pengalaman yang dimiliki oleh orang yang lahir di hari ini. Salah satu mahasiswa yang lahir di
tanggal unik ini adalah Salma Annisa Rahmah. Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan
2018 ini lahir pada tanggal 29 Februari 2000. Pada tahun ini, Ia genap berusia
20 tahun. Namun secara penanggalan, Ia baru berusia 5 tahun jika dihitung dari
tahun kabisatnya saja. Lahir di tanggal tersebut memberikan beberapa pengalaman
unik baginya.
Walaupun tanggal kelahirannya hanya
muncul 4 tahun sekali, namun Ia mengungkapkan bahwa setiap tahun teman-temannya tetap
mengucapkan selamat kepadanya. Perihal perayaan sweet seventeen atau tradisi perayaan ulang tahun ke-17, Ia mengaku
tetap mendapatkan hadiah dari teman-temannya. Meskipun secara tanggal kalender
resmi, Ia tidak berulang tahun karena tahun 2017 bukanlah tahun kabisat. “Ada
yang surprise-in tanggal 28 atau pas tanggal 1 Maretnya. Jadi, tiap tahun teman-temanku
tetap surprise-in sih, walaupun nggak ada tanggalnya,” terangnya.
Karena tanggal lahirnya datang 4
tahun sekali, tak jarang hal itu sering dijadikan bahan bercandaan sesama
temannya.
“Sering banget dibilang anak TK karena masih umur 4 tahun, hehe,”
selorohnya. (Fachri Ernanda Ramadhan)
Editor Muhammad Hasan Syaifurrizal Al-Anshori
Tulis Komentarmu