Pentingnya Profesi Jurnalis
Seiring
perkembangan zaman,
semua
informasi maupun berita sangat mudah diperoleh melalui berbagai sumber. Baik cetak maupun non
cetak. Tanpa adanya filterisasi berita, semua informasi terakses bahkan
tersebar di berbagai kalangan. Hal inilah yang memicu adanya berita-berita
palsu atau hoax news.
Hal
itu terjadi karena semua orang memiliki kebebasan menulis opini di berbagai
media tanpa seleksi atau filterisasi konten berita. Pasalnya, dengan kesempatan
tersebut, tidak sedikit dari mereka menulis konten yang baik atau mengarah ke
berita yang mengada ada. Bahkan sebagian dari mereka memprovokasi pihak
tertentu dan menggiring opini publik agar membenci suatu kelompok. Sungguh
ironis bukan fenomena literasi di indonesia?
Berbagai
media memberikan kebebasan untuk menulis. Namun sang penulis
menggunakan kebebasan
itu untuk
hal negatif. Tidak hanya di media massa saja, melainkan juga di media sosial.
Hal ini sangat dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional
dalam menyajikan informasi yang didapat dari narasumber agar berimbang yang
bisa dikonsumsi dan dimengerti oleh masyarakat sebagai pembaca. Oleh karena itu
sangat penting eksistensi profesi jurnalis di era ini. Lalu bagaiamana peran
jurnalis saat ini?
Peran
jurnalis lebih kompleks dalam
menulis, menganalisis, dan melaporkan suatu peristiwa kepada khalayak melalui
media massa yang memiliki output berita
secara teratur. Karena berita
merupakan sumber penerangan publik, sudah seharusnya seorang jurnalis bertindak
lebih kritis terhadap isu yang terjadi di Indonesia. Sebagai seorang
jurnalis, saat meliput suatu kejadian alangkah baiknya kode etik jurnalistik
menjadi pedoman untuk melangkah dalam menghasilkan berita yang berkualitas. Meskipun
para jurnalis beranggapan bahwa bad news
is good news, namun tetap harus memperhatikan kode etik
dan kaidah konten berita yang baik.
Tentunya
untuk menjadi
jurnalis yang profesional harus menguasi materi dan memiliki kecocokan dalam
bidang tertentu. Misalnya seseorang ahli dalam bidang politik, maka dia meliput isu
yang berkaitan dengan politik dan seterusnya. Seorang jurnalis juga wajib untuk
selalu update isu-isu dan memperdalam
wawasan agar berita yang disajikan lebih berkualitas dan matang. Selain itu juga
harus mempersiapkan wawancara ke berbagai narasumber dalam memperoleh kebenaran
informasi di lapangan untuk menghasilkan berita yang objektif dan mengindari
kesubjektifan
dari kacamata jurnalis maupun pihak tertentu. Dalam hal ini seorang
jurnalis juga harus bersikap independen dan netral agar tidak memihak ke suatu
kelompok tertentu.
Dengan
demikian selain berbagai hal tersebut di atas, skill kejurnalistikan tentu harus dimiliki seorang jurnalis seperti menentukan ide berita, teknik peliputan, teknik penulisan berita, dan teknik wawancara. Selain itu, kemampuan umum juga perlu dimiliki oleh seorang jurnalis, seperti percaya
diri, kemampuan public speaking yang
bagus, dan melek teknologi. Hal tersebut merupakan kunci menjadi jurnalis yang
mumpuni untuk menghasilkan output
berita yang berkualitas. (Ayu Larasati)
Editor: Muhammad Hasan Syaifurrizal Al-Anshori
Tulis Komentarmu