Impact Circle 2020 Bertajuk Youth for the Future sebagai Wadah Diskusi Pemuda Indonesia
Suasana sesi diskusi Impact Circle 2020. (Sumber: Salma Annisa) |
Pandemi
corona berdampak banyak bagi berbagai sektor termasuk perekonomian dan
ketenagakerjaan. Berdasarkan Kementerian Ketenagakerjaan, tercatat 1,5 juta
orang telah kehilangan pekerjaan di Indonesia selama pandemi berlangsung.
Kejadian serupa juga berdampak di berbagai negara lainnya. Organisasi Buruh
Internasional memperkirakan hampir 25 juta orang di seluruh dunia kehilangan
pekerjaan akibat krisis perekonomian dan ketenagakerjaan. Hal tersebut merupakan keadaan serius yang
mendesak untuk dicari solusinya agar segera terselesaikan.
Menanggapi
krisis tersebut, Minggu (31/05) AIESEC UPN ‘Veteran’ Yogyakarta mengadakan
diskusi virtual Impact Circle 2020 “Youth for the Future”. Diskusi ini
dilaksanakan melalui aplikasi Google Meet. Dalam diskusi ini, mereka membahas
mengenai isu-isu terkini lingkungan. Fokus kali ini membahas SGD no.8, yaitu
Decent Work and Economic Growth.
Kegiatan
ini diikuti oleh kurang lebih 210 delegasi. AIESEC sendiri mengirimkan sebanyak
17 orang perwakilan atau 10 persen dari total peserta. Diskusi ini menjadi
wadah untuk berdiskusi antara pemuda, komunitas bahkan pemerintah. Forum ini
membahas krisis yang sedang dihadapi agar mendapatkan pengetahuan bagaimana
menyikapi kondisi yang terjadi dan mempersiapkan diri menjadi SDM yang unggul.
Diskusi
ini mengundang beberapa pembicara dari latar belakang yang berbeda. Pertama perwakilan
AIESEC UPN ‘Veteran’ Yogyakarta sendiri, yaitu Maulana Dicki Farhansyah. Pembicara
selanjutnya adalah Dodi Bagus Jatmiko, Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat
BAPEDDA Daerah Istimewa Yogyakarta. Terakhir, Nanang Hermanto sebagai associate
trainer.
Dalam
sesinya, Maulana Dicki Farhansyah membahas tentang mengapa pemuda harus
berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Ia
mengatakan usia krusial seseorang ada di umur 18-30 tahun. Sehingga di umur
tersebut harus mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Pemuda Indonesia harus
memahami diri sendiri untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki.
“Indonesia penuh dengan pemuda yang mampu menginspirasi dunia melalui semangat
dan kontribusi mereka,” ujarnya.
Sesi diskusi yang diisi oleh Maulana Dicki Farhansyah. (Sumber: Salma Annisa) |
“Sebagai
OC delegates service, saya berharap semua delegasi dapat menyerap
informasi yang ada, serta memberikan penyelesaian apabila terjadi kendala
sebelum maupun sesudah acara,” ungkap Maria Virginia Langen Antiwi. Selanjutnya
sebagai Local Committee Vice President dari AIESEC UPN ‘Veteran’ Yogyakarta,
Maulana Dicki Farhansyah berharap, dari diskusi ini seluruh pemuda Indonesia
berani untuk berkarya dan dapat menginspirasi, serta memberikan dampak positif
bagi Indonesia. (Salma Annisa Rahmah)
Editor: Muhammad Hasan Syaifurrizal Al-Anshori
Tulis Komentarmu