Nasib Organisasi Kampus Saat Pandemi
Ilustrasi anjuran physical distancing dari World Health Organization (WHO). (Sumber: WHO) |
Dunia
belum lepas dari bayang-bayang pandemi Covid-19. Bukannya berkurang, beberapa
negara justru dikonfirmasi akan mengalami gelombang kedua pandemi yang bermula
dari Wuhan, Tiongkok ini. Dampak mewabahnya virus corona ini dirasakan berbagai
lapisan masyarakat kampus. Tidak hanya dirasakan oleh para dosen sebagai
pendidik di kampus, tapi juga para mahasiswa yang gemar dan aktif berorganisasi
ikut merasakan dampak yang signifikan.
Salah
satu organisasi yang terdampak adalah Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Fotkom
401. Rayhan Naufal Asyrafi, Ketua KSM Fotkom 401 mengatakan bahwa kesiapan
fasilitas penyelenggaraan daring menjadi kendala untuk menggantikan kegiatan
tahunan organisasi. Kegiatan tersebut harusnya sudah dilakukan di bulan April
lalu. “Harusnya kita sudah melaksanakan talkshow dan pameran di bulan
Maret dan April, sekaligus perayaan ulang tahun ke-19 untuk Fotkom 401. Tapi
karena pandemi ini semua menjadi tertunda,” ujar Rayhan.
Avikom,
KSM lain yang berada dibawah jurusan Ilmu Komunikasi merencanakan kepanitiaan
musyawarah besar yang berangsung secara daring. Perencanaan tersebut akan dipantau
oleh ketua umum Avikom langsung. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jendral
Avikom, Bimo Bagus. Tapi tak jauh berbeda dari Fotkom 401, Avikom juga sudah
merencanakan screening film akhir kepengurusan yang dijadwalkan akhir Maret
menjadi tertunda.
Pembatasan
kegiatan di luar ruangan menjadi masalah tersendiri bagi kedua organisasi
tersebut. Pasalnya, kedua organisasi mahasiswa tersebut dalam agendanya rutin
mengadakan kegiatan berkelompok di luar ruangan. Misalnya Fotkom 401 yang gemar
berburu foto bersama atau Avikom dalam pembuatan filmnya. Kondisi tersebut
membuat beberapa rencana kegiatan yang sudah dipersiapkan dengan matang menjadi
tertunda. Beberapa lainnya bahkan akhirnya ditiadakan. Kendati demikian,
organisasi kampus masih mengupayakan agar bisa melaksanakan kegiatan tanpa
bertatap muka.
Terakhir,
KSM Crast FM yang bergerak di bidang penyiaran juga terhenti langkahnya untuk
melakukan kegiatan family gathering Crast (Crafting). Kegiatan ini
sebenarnya ditujukan kepada anggota Crast FM sebagai apresiasi selama satu
periode berorganisasi. “Ternyata corona dampaknya bukan di kepengurusan saya
saja, tapi impact-nya juga di
kepengurusan selanjutnya yang seharusnya mereka sudah bisa mempersiapkan ulang
tahun dan pendidikan lanjut bagi para anggota Crast,” tutur Prehapsari Julia Majid
selaku Station Manager Crast FM.
Ketiga
KSM tersebut sangat menyayangkan hal yang
terjadi saat ini. Karena pada bulan April, seharusnya
ketiga KSM tersebut sudah melakukan pergantian pengurus dari angkatan 2016 ke
angkatan 2017. Namun, Crast FM sudah merencanakan waktu pengganti dari jadwal
semula. Jika pandemi segera berakhir, Crast FM akan melakukan pergantian
pengurus pada 5 Juni 2020 mendatang.
Berbeda
dengan Crast FM, Fotkom 401 dan Avikom belum tahu kapan pergantian pengurus
akan dilaksanakan walaupun pandemi mungkin segera berakhir. Namun, yang
terpenting saat ini adalah keselamatan bersama. Ancaman apapun pasti datang,
jangan mengeluh dan tetap waspada adalah jalan utama. Jusru dari sana kualitas
kita akan terlihat, kuat atau pasrah menghadapinya. (Laras Dika Youlanda)
Editor: Muhammad Hasan Syaifurrizal Al-Anshori
Tulis Komentarmu