Memesan Makanan Online Selama Masa Pandemi
Jika pedagang makanan di Tiban, Batam, merasa cukup dengan berjualan tanpa mendaftarkan tokonya pada aplikasi ojek daring, di daerah lain seperti Sukabumi layanan tersebut sengaja dipilih masyarakat untuk menjadi alternatif. Tasya Busrizal, seorang warga di Sukabumi adalah salah satu pengguna jasa pemesanan sekaligus pengantaran makanan melalui ojek online.
Mahasiswa berusia 20 tahun ini mempercayai penyedia jasa ojek online yang memberikan pelayanan sesuai protokol kesehatan. “Kalau dibilang takut kayaknya enggak, ya. Soalnya rata-rata driver ojol juga sudah tahu standar protokol kesehatan apa saja yang harus dipatuhi, seperti memakai masker dan pengecekan suhu,” uuturnya
Salah satu fitur yang dikembangkan oleh aplikasi buatan Nadiem Makarim misalnya. 'Pilihan Resto Higienis' yang tersedia pada layanan makanan mencantumkan daftar merchant yang telah menerapkan minimal tiga dari enam langkah utama keamanan makanan. Langkah-langkah tersebut seperti penggunaan masker, pengukuran suhu tubuh, dan penggunaan segel pengaman kemasan makanan.
Selama masa pandemi Covid-19 masyarakat memilih layanan pesan antar makanan secara daring dikarenakan mudah dan praktis digunakan. “Cukup praktis, saya hanya tinggal menunggu di rumah tanpa mengantre dan bertemu banyak orang,” ujar Tasya.
Selain lebih praktis, layanan pesan antar secara online juga banyak menyediakan berbagai promo beragam kuliner favorit. Selain memberi keutungan kepada konsumen, promo ini juga membantu memaksimalkan pendapatan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) kuliner di tengah pandemi Covid-19.
Hal yang sama juga
turut dirasakan Tasya, “meski sedang masa pandemi, masih
banyak promo yang bisa dipakai.
Jadi, memang
tidak ada salahnya sih tetap memesan
makanan secara online asal tetap menjaga protokol kesehatan,” tutupnya. (Vanissa
Zera)
Tulis Komentarmu