Mr. Queen: Drama Kolosal dengan Konflik Kerajaan yang Penuh Gurauan
Sejak episode pertama tayang, drama ini sudah cukup menarik.
Meskipun drama kolosal, namun
kesan fantasi tetap ada dalam drama ini. Berawal dari
seorang koki terkenal
bernama Jang Bong-hwan yang seketika terjebak di dalam tubuh calon ratu pada
zaman Dinasti Joseon bernama Kim So-yong. Bong-hwan yang sejatinya merupakan
seorang lelaki dengan jiwa yang bebas ini terpaksa memikirkan cara agar ia
dapat kembali ke tubuhnya.
Namun perjalanan Bong-hwan
untuk kembali ke tubuhnya ternyata tidak semudah yang ia bayangkan. Sebagai
orang yang paham mengenai sejarah, Bong-hwan yang saat itu menjadi So-yong
menyadari betapa banyaknya konflik yang terjadi di Istana Kerajaan. So-yong
yang semakin lama semakin mengenal Raja Cheol-jong tersebut akhirnya berambisi
untuk membantu sang raja dalam menumpas sisi jahatnya kerajaan dan menegakkan
keadilan. Meskipun
konflik-konflik yang diangkat dalam cerita ini dirasa cukup berat, namun
penonton dibuat tidak bosan dengan candaan yang terkesan tidak terduga dalam
adegan-adegan pada drama satu ini.
Ratu Cheo-rin alias So-yong yang dianggap bertingkah aneh di kerajaan, namun selalu berhasil membuat tawa penonton meledak (Sumber: grantshala.com) |
Aktris Shin
Hye-sun yang berperan sebagai So-yong mampu secara cantik memperagakan jiwa
Bong-hwan yang penuh dengan komedi di dalam kerajaan. Salah satunya adalah
ketika ia bersama dengan Ibu Suri Agung Sun-won (Bae Jong-ok) yang selalu saja
berhasil menimbulkan kesan jenaka sehingga terkadang penonton lupa bahwa Ibu
Suri Agung Sun-won sebenarnya ialah
tokoh antagonis dalam drama ini. Selain itu unsur kosakata yang kekinian
seperti jasa pengantaran makanan yang telah disesuaikan dengan era Dinasti
Joseon juga berhasil menambah kesan segar di tiap episodenya.
Hal ini cukup membuktikan
bahwa secara keseluruhan tim produksi dan pemeran dalam drama ini telah sukses
menyuguhkan tayangan yang intens namun tetap segar dan membuat penonton tak melulu bosan bahkan
tegang. Nilai tambah dari drama Mr. Queen ini
juga terletak pada kemampuan
sang penulis Choi Ah-il yang sangat konsisten mulai dari
episode pertama bahkan hingga versi spinn-off
alias lepasan dan di dukung original
soundtrack yang bagus.
Selain itu, tayangan drama Mr. Queen ini juga mengandung banyak nilai moral hidup yang tersirat di tiap adegannya. Salah satunya ada di episode terakhir drama ini, dimana Kim Jwa-geun, adik dari Ratu Sun-won akhirnya kalah di tangan Raja Cheol-jong. Meskipun dengan segala kejahatannya termasuk upaya pembunuhan kepada Ratu Cheo-rin (So-yong), Raja Cheol-jong tidak serta merta membunuh Jwa-geun, namun ia akan memastikan Jwa-geun tetap hidup sembari merasakan penderitaan rakyat kecil yang selama ini telah ditindasnya.
Meskipun sangat menarik, saat rilis perdana drama ini, masyarakat Korea Selatan tak sedikit yang kontra pada Mr. Queen ini ke lembaga penyiaran, karena dianggap membelokkan cerita sejarah Dinasti Joseon. Tak hanya itu, kritik masyarakat juga diberikan, karena drama Mr. Queen ini dikabarkan merupakan hasil adaptasi lepas dari web drama asal China Go Princess Go yang sempat memberikan komentar negatif terhadap kebudayaan Korea Selatan.
Meskipun menuai banyak kritik, namun drama yang tayang di stasiun televisi Korea Selatan tvN dan layanan streaming Viu ini mendapatkan peringkat penyiaran oleh AGB Nielsen yang konsisten naik mulai dari 8,030% pada episode pertama dan menembus angka 17,371% di episode terakhir. Hal ini membuat Mr. Queen menjadi salah satu drama tvN terlaris, bersanding dengan drama lainnya seperti Goblin, Crash Landing On You, dll. Drama ini cukup sukses di Indonesia setelah drama Start-up yang menghebohkan hampir seluruh warga Indonesia.
Secara keseluruhan, drama Mr. Queen ini merupakan tayangan yang sangat asik, namun tetap mengutamakan cerita yang berbobot. Penonton dibuat merasakan emosi naik turun yang berbeda di tiap episodenya, sehingga yang dirasakan ialah kesan menonton yang tidak biasa dan tidak membosankan. Tayangan ini cocok menjadi pilihan ketika ingin melepas penat atau sekedar mengisi waktu luang. (Bimo Yogatama)
Editor: Shinta Tri Pangestu
Tulis Komentarmu