Pelaksanaan Ibadah Paskah yang Dihantui Rasa Resah
Pada
hari Minggu
(4/4) lalu, seluruh umat Kristiani merayakan Hari Paskah untuk memperingati
kematian Yesus Kristus. Seluruh umat Kristiani di penjuru dunia tentu saja
ingin pergi beribadah dengan khidmat dan tenang. Namun, bagi umat Kristiani di
Indonesia hal ini terasa sedikiti berbeda akibat adanya kejadian beberapa waktu
lalu. Mengapa demikian?
Pada
hari Minggu (28/3), masyarakat Indonesia dibuat gempar karena adanya peristiwa
bom bunuh diri. Kejadian tersebut terjadi di depan Gereja Katedral Makassar dan
beritanya langsung
menyebar dengan cepat melalui berbagi
media.
Hal itu
terjadi tepat saat adanya sirkulasi pergantian jemaah yang selesai dan akan
melakukan ibadah misa
sehingga membuat sebagian besar
umat Kristiani merasa takut dan was-was, terlebih kejadian tersebut tidak jauh
dari hari Paskah.
Teror
itu
meninggalkan rasa khawatir kepada umat Kristiani karena hal tersebut bukanlah
yang pertama kalinya terjadi. Meski demikian, ibadah saat hari Paskah tetap
berjalan dengan lancar dan khidmat lantaran tingkat keamanan yang sudah
diperketat. Rio Petrus Manurung, salah satu jemaat GKIN Bethesda Semarang
menyatakan bahwa bagaimana pun
keadaannya, ibadat tetap harus berjalan dan sisanya tinggal kita pasrahkan
kepada Tuhan saja.
“Ya
perasaan khawatir dan
was-was pasti ada. Tapi ya mau bagaimana pun
juga kita tetap harus ngelaksanain
ibadah ‘kan? Toh akhirnya juga aman-aman aja, yang penting kita percaya terus
sama Tuhan.”
Rio
juga percaya bahwa aparat keamanan pasti sudah memikirkan rencana yang sangat
matang dan juga melakukan tugasnya dengan sangat maksimal, sehingga kejadian
teror yang lalu akan sangat kecil kemungkinan terjadinya.
“Toh juga ada rekan-rekan aparat keamanan
yang sudah membantu
mengamankan selama ibadah. Mereka pasti sudah berusaha semaksimal mungkin dan
memikirkan rencana matang-matang. Tugas kita tinggal percaya aja sama
rekan-rekan aparat tersebut,” tutur Rio saat diwawancarai pasca hari Paskah Senin (5/4) lalu.
Potret tim gabungan yang bertugas untuk membantu mengamankan GKJW Tiudan, Tulungagung saat hari Paskah. (Sumber: Sih Wiyani) |
“Untuk
tindakan pencegahan, aparat ditempatkan di beberapa titik terutama pada saat
pelaksanaan ibadah umat Kristiani yaitu Paskah agar ibadah dapat berjalan
dengan tenang dan lancar,” tutur Fandhi saat diwawancarai pada Selasa (6/4).
Beliau
menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan menyerahkan permasalahan ini
kepada aparat terkait. “Himbauan
agar masyarakat waspada serta tetap tenang dan jangan takut akan terorisme
karena tim keamanan akan senantiasa membantu mengamankan semaksimal mungkin.”
Ia
juga berpesan kepada masyarakat agar tidak berlarut-larut dalam keresahan dan
bijak dalam menangani situasi serta informasi yang beredar terutama di media
sosial. “Dan jika ada video atau foto yang
muncul di media sosial terkait bom bunuh diri dimohon untuk tidak membagikan lebih jauh lagi
karena akan menimbulkan keresahan yang lebih dalam bagi masyarakat luas.” (Bimo Yogatama)
Editor: Wafa' Sholihatun Nisa'
Tulis Komentarmu