Impact Circle #YOUthForTheFuture: Skill Komunikasi Memainkan Peran dalam Perkembangan Karir di Masa Depan
Opening acara Impact Circle #YOUthForTheFuture. (Sumber: Tangkapan layar/Yuslin Aprilia)
Mengingat pandemi yang belum reda, acara
Impact Circle kali ini kembali
diselenggarakan
secara daring
melalui platform Zoom Meeting.
Tercatat, acara tersebut dihadiri lebih
dari 500 orang
partisipan. Tujuan diadakannya
acara tersebut adalah untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDG)
nomor 8 yakni mengenai pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi. Harapannya, dengan diadakannya acara
ini, pengembangan
keterampilan komunikasi pemuda di bidang profesional dapat mempercepat karir
mereka di masa depan.
Impact
Circle sendiri merupakan
platform
dari AIESEC di jaringan Indonesia untuk mendefinisikan dan menciptakan
pengalaman bagi kaum muda dengan sumber topik dan partisipasi yang tidak
terbatas. Topik
yang dipilih biasanya
sejalan dengan SDGs serta
implementasinya di Indonesia.
Thomas
Eza Christiawan, Presiden AIESEC in UPN "Veteran" Yogyakarta mengatakan
dalam sambutannya, 55% dari
peserta Impact Circle communication
skill-nya berada di angka 3.
Sedangkan
sisanya ada di angka lainnya. Dari sini dapat dilihat bahwa para pemuda sangat
membutuhkan kemampuan
komunikasi
untuk menunjang karir
mereka di masa depan.
Acara inti pada Impact Circle dibuka oleh Esther Natalia Dominiq Lubis yang menyampaikan materi mengenai self-branding. Esther membahas tentang bagaimana cara memperkuat kemampuan self-branding dan komunikasi untuk mempercepat karir para pemuda di masa depan.
Penjelasan oleh Esther Natalia Dominiq Lubis, CEO of Produktifkuy. (Sumber: Tangkapan layar/Yuslin Aprilia)
Setelah
Esther menyampaikan materi mengenai
self-branding, acara dilanjutkan
dengan
Florentini Wang Liem sebagai pembicara. Perempuan yang juga merupakan CEO dari Halolearn
tersebut menyampaikan materi mengenai keterampilan
komunikasi yang dibutuhkan dalam pekerjaan profesional. Ia menjelaskan,
komunikasi yang baik terjadi
apabila seseorang adalah pendengar yang baik, berbicara dengan
bijaksana, dan memiliki kontrol emosi.
Acara
kemudian dilanjutkan oleh pembicara terakhir yakni Annisa Sekar Pranastuti. Dirinya memberikan alasan mengapa communication
skill itu penting untuk karir di masa depan. Ia juga menerangkan mengenai
komunikasi efektif. Lebih lanjut, Annisa menegaskan bahwa tidak banyak orang
yang mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang lain. Selain itu, orang yang pandai
berbicara/jago berbicara belum tentu pandai dalam berkomunikasi.
Salah
seorang partisipan dalam acara Impact Circle, Fadhilah Anissa, setuju dengan
materi yang disampaikan para pembicara. Menurutnya, skill komunikasi adalah suatu hal
yang sangat penting. “Karena not just to deliver what we want to say, but it
include all we need,” ujarnya.
Hal
senada juga
disampaikan oleh Eveline Putri Shianata. Menurutnya, skill komunikasi adalah
sesuatu yang wajib dimiliki karena beberapa alasan. Pertama, seseorang akan
bekerja dengan orang lain, yang artinya komunikasi buruk akan mempengaruhi
kinerja tim. Dan yang kedua, komunikasi yang baik akan mempengaruhi pengambilan
keputusan dan penyelesaian konflik.
“Apabila
tidak ada komunikasi yang terjadi selama melakukan sebuah pekerjaan, tentu
pekerjaan tersebut tidak akan memberikan hasil yang maksimal,” ujar Eveline
menutup penjelasannya.
Sementara
itu, Reihan Heriantono, Ketua
Panitia
dari acara Impact Circle
kali ini, bersyukur acara tersebut berjalan dengan
lancar. “Setiap pembicara membawakan materi dengan baik sesuai dengan tema acara kami. Jumlah peserta
yang datang juga banyak, terdapat 500 peserta hadir dalam acara tadi,” ucap
Reihan.
Ia berharap acara Impact Circle, sesuai dengan namanya, dapat memberikan impact positive pada pemuda di bidang communication skill khususnya di dunia professional. Ia juga berharap acara kali ini dapat meningkatkan value dan membantu mempercepat perkembangan karir para partisipan di masa depan. (Yuslin Aprilia)
Editor: Mohamad Rizky Fabian
Tulis Komentarmu