Persiapan Mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta dalam Menghadapi UTS
Ilustrasi
pelaksanaan Ujian Tengah Semester di UPN "Veteran" Yogyakarta. (Sumber: Yuslin Aprilia) |
Ujian Tengah Semester (UTS) di UPN “Veteran” Yogyakarta serentak dilaksanakan pada 11 Oktober kemarin. Ujian tersebut akan dilaksanakan secara daring mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum reda. Meski masih menggunakan sistem daring, beberapa mahasiswa tetap merasa antusias dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi UTS.
Melyn
Winda Himantika salah satunya. Mahasiswa jurusan
Ilmu Tanah tersebut
menjelaskan
persiapannya dalam menghadapi UTS secara
daring. Dirinya telah mengumpulkan
materi-materi yang pernah diajarkan selama tujuh pertemuan sebelumnya. Ia juga sering merangkum
materi-materi tersebut agar
terasa
lebih ringan dan tidak menggunakan sistem “SKS” (Sistem Kebut Semalam).
“Karena
sekarang masuk semester 5, banyak kegiatan seperti mengerjakan praktikum,
organisasi, kepanitiaan,
dan lain-lain.
Saya
jadi tidak sempat untuk merangkum materi. Jadi, sistem belajar saya adalah
menyicil H-1 UTS,” jelas Melyn.
Selain
kesibukan di semester 5, Melyn juga mengungkapkan kendala yang telah dirasakan pada ujian dengan sistem daring sebelumnya.
Kendala tersebut tidak lain
merupakan kendala sinyal dan waktu pengumpulan ujian. Kendala
sinyal terkadang menyebabkan keterlambatan pada pengiriman tugas dan hal
tersebut dapat berdampak besar terhadap
nilai.
Hal
senada juga
diungkapkan oleh dua mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis, Vina Rohmah Safitri
dan Noorlita Tri Herdiana. Vina dan Noorlita juga mempersiapkan UTS dengan me-review
semua materi yang akan diujikan dan memastikan jadwal ujian di CBIS. Kendala
yang dihadapi masih sama yakni terkait sinyal.
“Sinyal
kadang tidak bersahabat atau laptop dan HP yang tiba-tiba tidak merespon dengan
baik, sedangkan waktu mengerjakan dan waktu pengumpulan di web Spada terbatas,”
keluh Noorlita.
Berbeda
dengan ketiga mahasiswa di atas, Rino Rinatza Zain, mahasiswa jurusan
Akuntansi serta Lintang Larasati Adi
Putri,
mahasiswa jurusan Teknik Metalurgi memiliki cara berbeda dalam menyiapkan UTS.
Dalam penjelasannya, kedua mahasiswa itu mempersiapkan UTS dengan mengadakan
kegiatan belajar bersama.
Lintang
menjelaskan pada kegiatan belajar bersama, ada satu mentor yang dipilih untuk
tiap mata kuliah. Mereka yang menjadi mentor pada satu mata kuliah tertentu
akan mengajari teman yang lain yang masih belum memahami materi.
Zain
mengungkapkan alasannya lebih suka belajar bersama. Dirinya mengatakan, belajar secara kolektif membantunya
dalam memahami materi yang telah diberikan oleh dosen.
“Hal ini
dikarenakan saya lebih paham apabila diajar oleh teman sendiri. Bahasa yang digunakan lebih komunikatif,” ujarnya.
Sama
seperti mahasiswa yang lain,
kendala yang dihadapi Zain dan Lintang
masih seputar sinyal dan waktu pengiriman. Terakhir, kelima mahasiswa
tersebut mengungkapkan
harapannya agar diberi kelancaran saat mengerjakan UTS dan
tidak terlewat saat pengumpulan tugas serta mendapatkan hasil terbaik. (Yuslin
Aprilia)
Editor: Mohamad Rizky Fabian
Tulis Komentarmu