UPN Student Volunteer Bentuk Gerakan Mengajar di Desa Loputih Bantul
Panitia dan Peserta USV berfoto bersama. (Sumber: Panita USV) |
Pandemi Covid-19 begitu memberi
dampak pada dunia pendidikan. Kegiatan belajar mengajar yang semula dilakukan
secara luring kini beralih menjadi daring. Perubahan ini menjadi tantangan
tersendiri bagi penduduk Dusun Loputih, Desa Jatimulyo, Kecamatan Dlingo,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pasalnya, akses jaringan sinyal yang cukup sulit menjadikan
anak-anak di sana jarang mendapat pendidikan formal. Dengan alasan tersebut,
BEM KM UPN “Veteran” Yogyakarta melalui Kementerian Sosial dan Kemasyarakatan
membentuk program kerja UPN Student Volunteer (USV).
USV merupakan kegiatan yang
bergerak dalam bidang pendidikan non-formal untuk anak-anak usia PAUD hingga
Sekolah Dasar. Jumlah peserta dalam kegiatan ini kurang lebih sebanyak 177
orang yang terbagi dalam 3 jenjang. Ada 53 anak di jenjang PAUD, 33 anak di
jenjang TK, dan 91 anak di jenjang SD. Kegiatan yang mengusung tema “Bangkitkan
Semangat Belajar, Lahirkan Cendekiawan Muda yang Unggul, Cerdas, dan
Berprestasi” ini diadakan sebanyak delapan kali. Pertemuan dilaksanakan setiap
hari Sabtu pada 25 September hingga 13 November 2021.
Pada pertemuan pertama
yang sekaligus sebagai pembukaan dan peresmian acara, anak-anak, panitia,
karang taruna, dan kepala dukuh berkumpul di balai desa Dusun Loputih. Acara dibuka
dan diresmikan oleh Ngaderi selaku Kepala Dusun Loputih, Pandu Bagas Amartya
selaku Ketua Pelaksana, dan Anggito Bagas Saputro selaku Ketua BEM KM UPN
“Veteran” Yogyakarta sekaligus penanggung jawab kegiatan USV.
Pada pertemuan pertama ini, panitia juga memberikan pengajaran seputar “Cita-Cita dan Profesi”. Setelah dilakukan pembagian kelompok belajar dan penyampaian materi, dilanjutkan dengen sesi permainan. “Untuk pertemuan pertama, jujur deg-degan banget karena ini juga pengalaman pertama dan USV adalah program pertama yang dijalankan oleh BEM KM,” kata Kepala Divisi Acara, Ghozali Adiputra.
Peserta antusias dalam mengikuti kegiatan USV. (Sumber: Panitia USV) |
Pada pertemuan kedua,
materi yang diberikan adalah “Lingkungan Hidup”. Kemudian pertemuan ketiga,
yaitu “Wawasan Kebangsaan”. Sedangkan pada pertemuan keempat, bertemakan
“Karakter dan Sikap”. Terdapat penghargaan bagi anak-anak yang aktif di setiap
pertemuannya. “Melihat antusiasme anak-anak, kita jadi lebih bersemangat untuk
merangkai materi apa saja yang sekiranya dapat mereka terima,” ungkap Kepala
Divisi Kurikulum, Wandi Garnida.
Panitia mengaku bahwa kegiatan
USV ini juga turut memberikan dampak positif bagi mereka. “Dengan adanya USV
ini, aku jadi lebih berani untuk tampil di depan banyak orang dan bisa mengasah
kemampuan komunikasiku,” ungkap Kepala Divisi Volunteer, Mongmong Matanari.
Pada pertemuan kelima, USV
menghadirkan Psikolog Deandra untuk menyampaikan materi “Parenting dan
Kenakalan Remaja”. Selain memberikan pengajaran bagi anak-anak, juga diberikan
bekal seputar pengasuhan anak kepada ibu-ibu Dusun Loputih. “Saya sangat
mengapresiasi dan bangga karena teman-teman bisa berkontribusi langsung dan
tepat sasaran dengan apa yang dibutuhkan oleh dusun ini,” kata Deandra.
USV juga berkolaborasi
dengan Karawitan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta untuk mengajarkan
materi karawitan pada pertemuan keenam. Sebanyak empat orang mahasiswa ISI
datang untuk memberikan pengajaran seputar karawitan mulai dari teori hingga
praktik.
“Acaranya seru. Kita bisa
membagi ilmu yang kita punya ke anak-anak. Semoga acara seperti ini terus
dilestarikan mengingat karawitan adalah salah satu kebudayaan yang kita miliki.
Semoga materi yang dibawakan lebih bervariasi dan UPN bisa berkolaborasi lagi
dengan ISI,” kata salah satu Mahasiswa Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta, Mimi.
Kelancaran acara juga tak
luput dari kerja sama dan bantuan dari Ikatan Remaja Loputih (IRL). Mereka yang terdiri dari 35 anggota secara
bergantian ikut membantu di setiap pertemuan. “Kami terharu dengan adanya
kegiatan USV ini. Kami merasa terbantu untuk mewujudkan mimpi bisa mengajar
anak-anak di Dusun Loputih,” kata Yuan Cahyo Guntoro selaku Ketua IRL.
Yuan juga berharap anak-anak
yang telah dididik bisa lebih berani. Dengan demikian, mampu meraih mimpi
mereka, menjadi profesional dalam bidangnya, dan dapat memaksimalkan UMKM yang
ada di Dusun Loputih.
Peserta USV bermain gim yang telah disediakan. (Sumber: Panitia USV) |
Pada pertemuan ketujuh, panitia
bersama-sama menanam benih pohon di area balai desa Dusun Loputih. Sedangkan
pada pertemuan terakhir, kegiatan ditutup dengan outbound. Seluruh rangkaian
acara USV dapat dilihat melalui instagram @upnstudentvolunteer.
Salah satu warga, Anis
Kristini mengaku sangat senang dengan kegiatan USV. Ia mengungkapkan kegiatan ini
sangat membantu anak-anak dalam bersosialisasi selama pandemi. Menurutnya, materi
pengasuhan anak merupakan hal yang cukup penting bagi ibu-ibu di Dusun Loputih.
Ia bahkan berharap agar USV tidak berhenti di delapan pertemuan saja. Namun,
dapat terus diadakan setiap bulannya.
“Dengan adanya USV ini,
semoga pemuda di Dusun Loputih termotivasi untuk mengadakan kegiatan serupa. Semoga
anak-anak juga dapat mengubah pola pikir agar dapat berkembang untuk terus
menuntut ilmu,” jelasnya. (Panitia UPN Student Volunteer)
Editor: Delima Purnamasari
Tulis Komentarmu