UPN "Veteran" Yogyakarta Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru Melalui KKN Tematik
Peserta KKN Tematik Semeru tiba di lokasi. (Sumber: Bambang Sugiarto) |
Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta (UPNVY) tahun ini resmi ambil bagian dalam membantu korban
bencara erupsi Gunung Semeru. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik yang diikuti oleh 30 mahasiswa yang terbagi dalam tiga
gelombang. Setiap gelombang terdiri dari sepuluh mahasiswa. Masing-masing
gelombang akan berada di lokasi bencana selama tiga minggu.
Alasan Diadakan KKN Tematik Semeru
Ketua Pusat KKN dan TTG UPNVY, Bambang Sugiarto menuturkan
bahwa KKN Tematik Semeru ini pada awalnya adalah respons dari keluhan salah
satu dosen UPNVY, Eko Teguh Paripurno, yang juga merupakan penasihat dari
Gusdurian yakni kelompok pemerhati lingkungan dan sosial.
“Sudah banyak mahasiswa dari berbagai universitas yang
dikirim untuk menjadi sukarelawan di kawasan bencana Gunung Semeru, tetapi
belum ada yang mewakili UPNVY. Maka dari itu, kami membuka pendaftaran untuk
mahasiswa yang berminat menjadi relawan di sana,” tambah Bambang menjelaskan alasan
mengadakan KKN Tematik Semeru ini.
Pendaftaran Mahasiswa KKN Tematik Semeru
Dari rekrutmen yang dibuka, ada total 74 mahasiswa yang
mendaftar dan 63 orang diantaranya hadir pada saat wawancara. Pada tahap
wawancara, Bambang mengaku pihaknya memperhatikan gestur tubuh para peserta
wawancara. Gestur ini akan menunjukkan keseriusan mereka dalam mengikuti
kegiatan KKN Tematik.
“Kami memprioritaskan yang mempunyai pengalaman sebagai
Mapala, Pramuka, PMR, dan Menwa karena mereka mempunyai jiwa pengabdian. Namun,
mahasiswa umum yang tidak mempunyai pengalaman pada bidang tersebut juga bisa
kami terima,” tambah Bambang saat ditanya terkait dengan metode seleksi
mahasiswa.
Dari total 74 mahasiswa, mereka yang mempunyai latar
belakang Mapala, Pramuka, PMR, dan Menwa mencapai sekitar 25%. Sisanya adalah
mahasiswa umum yang memiliki pengalaman dalam kegiatan relawan
mandiri yang diadakan oleh pihak di luar kampus. Meski memprioritaskan yang
berpengalaman, Bambang mengatakan bahwa keikhlasan hati dan niat mereka untuk
membantu warga agar pulih dari trauma adalah syarat yang diutamakan.
Teknis KKN Tematik Semeru
Dosen Jurusan Teknik Kimia UPNVY tersebut juga menuturkan
bahwa KKN Tematik ini ditanggung oleh universitas dan Gusdurian sehingga tidak
membebani mahasiswa. “Kami mengantar dan juga menjemput mereka sendiri. Tanggal
26 Januari kemarin kami mengantar gelombang I sekaligus pelepasan. Pelepasannya
dilakukan sekali untuk 30 mahasiswa, tetapi untuk keberangkatannya kami
kirimkan sepuluh mahasiswa. Transportasi juga ditanggung oleh universitas,
sedangkan untuk konsumsi selama perjalanan ditanggung oleh Gusdurian,” jelasnya.
KKN Tematik yang berbeda dengan teknis KKN pada
biasanya membuat pihak kampus juga memberikan keistimewaan dalam hal durasi
KKN. “Karena jam kerjanya per hari bisa sampai 12 jam, kami beri kelonggaran
waktu. Mereka hanya perlu berada di sana selama tiga minggu. Kalau KKN Reguler
kan biasanya diberi waktu satu bulan,” jelas Bambang.
Nantinya, setelah tiga minggu akan dilakukan
pergantian gelombang. Teknis pergantiannya juga akan diatur dengan sistem
mahasiswa yang berasal dari gelombang yang berbeda akan dipertemukan pada hari
pertama dan hari terakhir dilaksanakannya KKN. Tujuannya agar dapat saling
berdiskusi sehingga program KKN yang telah dipersiapkan bisa tetap berjalan
dengan baik meskipun ada pergantian mahasiswa.
Bambang juga menjelaskan bahwa penempatan tempat tinggal
mahasiswa laki-laki dan perempuan selama KKN juga akan dipisah. Hal ini
dikarenakan lokasi KKN yang masih kental dengan nuansa Islam. Mereka yang
perempuan tinggal di rumah penduduk, sementara laki-laki tinggal di tenda PMI.
Oleh sebab itu, mereka yang laki-laki dianjurkan untuk membawa sleeping
bag karena lokasi istirahat yang berada di luar.
Selama berada di lokasi KKN, mahasiswa didampingi langsung
oleh Eko Teguh selaku Ketua Pusat Studi Bencana dan dibantu oleh Arif dari
Jurusan Geologi. Pendampingan ini menggunakan sistem kerja sama dan
dilaksanakan secara bergantian. Keduanya dipilih karena juga menjabat sebagai
Ketua dan Wakil Ketua Satgas Covid-19 sehingga dianggap memahami masalah
bencana.
Melalui KKN Tematik ini, diharapkan mahasiswa yang diutus
mampu membantu orang yang memiliki trauma ataupun siswa yang kehilangan
sekolah. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat membantu berbagai kegiatan,
seperti memasak di dapur umum, membantu di posko kesehatan, bergotong royong
membuat hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap).
Saat ini, sudah dipersiapkan lahan dengan luas
sekitar 40 hektar untuk membangun huntara dan huntap. Untuk memperlancar
pembangunan huntara dan huntap ini, pihak pengurus KKN juga sudah bertemu
dengan TNI AD. BAPPEDA dan Gusdurian menyampaikan nantinya huntap ini akan
diperuntukkan bagi korban yang memang membutuhkan hunian tetap, sementara
huntara diperuntukkan bagi mereka yang rumahnya masih bisa dibersihkan dari
sisa erupsi.
Tanggapan dari Mahasiswa yang Mengikuti KKN
Tematik Semeru
Rezika Ardia Dinda Arrini, salah satu mahasiswa yang
mengikuti KKN Tematik Semeru, mengatakan bahwa minatnya turut berpartisipasi
dalam kegiatan KKN ini adalah untuk mencoba hidup mandiri.
“Ingin lokasi KKN yang jauh, supaya bisa mandiri ya. Selain
itu, KKN Tematik ini kan juga memberi kita pengalaman untuk menjadi relawan di
kawasan bencana. Jadi, bukan hanya sekadar isi KKN di Kartu Rencana
Studi (KRS) saja. Saya juga ingin merasakan penderitaan korban erupsi Gunung
Semeru dan mencoba menyumbangkan apa yang bisa saya sumbangkan. Salah satunya
dengan menghibur mereka,” jelas mahasiswa yang sekarang menempuh pendidikan di
Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2019.
Ketika ditanya keluhan dan kendala selama berjalannya
program KKN Tematik, Rezika dan teman-teman lainnya mengaku belum menemukan
keluhan yang berarti. Namun, mereka mengaku sempat kebingungan dalam membagi
pekerjaan di lokasi. Hal ini dikarenakan adanya penggabungan dengan Gusdurian
yang memiliki tugas yang sudah dibagi secara merata.
KKN Tematik Semeru adalah terobosan UPNVY dalam membantu
korban erupsi Gunung Semeru. Dengan adanya program KKN Tematik Gunung Semeru
ini, diharapkan mahasiswa UPNVY mampu menerapkan jiwa sosial karena sejatinya sesama manusia harus saling membantu. (Maria Dewi Sekaringtyas)
Editor: Yahya Wijaya Pane
Tulis Komentarmu