Wajah Baru Malioboro
Bagai sebuah kewajiban, para wisatawan yang melancong ke Kota Gudeng, sapaan khas Kota Yogyakarta, pasti mengunjungi Malioboro. Kawasan ini selalu memiliki pesona tersendiri bagi para turis.
Aktivitas pejalan kaki di sepanjang Jalan Malioboro. (Sumber: Hanantomo)
Jalan sepanjang kurang lebih 2 km ini kerap ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik
domestik maupun mancanegara. Jika libur panjang tiba, jalur lurus dari utara ke
selatan akan dipenuhi banyak orang bertamasya. Pada umumnya, mereka menghabiskan
waktu di Malioboro dengan berjalan kaki, menaiki becak dan andong, ataupun
berbelanja di pedagang yang menjual oleh-oleh khas Yogyakarta. Di
sepanjang Jalan Malioboro, memang banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjajakan
dagangannya hingga memenuhi pedestrian. Hal tersebut menguntungkan para
pendagang, sebab produk mereka langsung mendapat atensi dari para turis. Namun,
dengan alasan mengganggu pejalan kaki, pada bulan Februari 2022 pemerintah setempat
melakukan pemindahan PKL untuk mengatur Kawasan Malioboro agar lebih tertata. Semua
pedagang yang dipindahkan akan menempati dua tempat yang telah disediakan,
yaitu Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2.
Teras Malioboro 1. (Sumber: Hanantomo)
Teras Malioboro 2. (Sumber: Hanantomo)
Masih berada di sepanjang Jalan Malioboro, lokasi Teras Malioboro 1 terletak di bekas Gedung Bioskop Indra. Sementara itu, Teras Malioboro 2 bertempat di bangunan yang dulu menjadi Gedung Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pedestrian Jalan Malioboro setelah direvitalisasi. (Sumber: Hanantomo)
Penataan digunakan guna memperlebar aktivitas bagi para pejalan kaki. Selain itu, pemindahan para PKL bertujuan agar para wisatawan dapat dengan mudah menjangkau para pedagang yang memperjualkan oleh-oleh.
Potret para pedagang yang telah menempati lokasi baru di Teras Malioboro 1&2. (Sumber: Hanantomo)
Reporter: Hanantomo
Redaksi: Mutiara Fauziah Nur Awaliah
Tulis Komentarmu