Aksi Lanjutan Jawa Tengah Menggugat: Tanah untuk Rakyat
Massa aksi menyampaikan orasi lewat mikrofon di mobil komando. (Sumber: Muhammad Rasikh Akbar) |
Yogyakarta, SIKAP - Aliansi Rakyat Jawa Tengah Menggugat kembali
menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Kamis
(31/3/2022). Aksi dilakukan lantaran tuntutan aliansi yang disampaikan dalam aksi sebelumnya pada Selasa (22/3/2022) belum terpenuhi dan tidak mendapatkan
kejelasan.
“Pada 22 Maret yang lalu kami melakukan aksi dengan membawa sejumlah
tuntutan. Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah menemui kami dan berjanji
akan menindaklanjuti tuntutan yang kami sampaikan. Karena belum adanya
kejelasan dan respons terkait tindak lanjut tersebut, siang ini kami kembali
turun ke jalan untuk menagihnya,” ujar salah satu koordinator aksi dari HMI FEB
Undip.
Dalam aksi lanjutan ini Aliansi Rakyat Jawa Tengah kembali membawa
tuntutan yang sama dengan aksi sebelumnya, yaitu:
1.
Memerintahkan Gubernur Jawa Tengah untuk
menghentikan rencana penambangan di Desa Wadas.
2. Memerintahkan Gubernur Jawa Tengah untuk
mengeluarkan Desa Wadas dari Izin Penetapan Lokasi (IPL) Bendungan Bener.
3. Memerintahkan Gubernur Jawa Tengah untuk
menghentikan segala tindakan represif di Desa Wadas dengan mendesak Kapolda
Jawa Tengah untuk menarik seluruh aparat dan mengusut tuntas dalang di balik
peristiwa 8 Februari 2022.
4.
Hentikan intimidasi, tindakan represif,
dan segala bentuk kekerasan aparat terhadap warga negara.
5. Hentikan pembangunan yang mengabaikan
dampak pada kerusakan lingkungan dan perampasan ruang hidup rakyat dengan dalih
kepentingan umum, terkhusus di Jawa Tengah.
6. Cabut Keputusan Gubernur Jawa Tengah
tentang UMK tahun 2022 di 35 kabupaten/kota yang berdasarkan UU Cipta
Kerja.
Aliansi Rakyat Jawa Tengah Menggugat sendiri adalah gabungan dari
beberapa organisasi kemahasiswaan. “Ada dari HMI, PMII, WALHI, KSPI, BEM-BEM
Fakultas di Undip, BEM KM Undip, ada juga dari warga wadas, serta beberapa
kawan-kawan Aliansi Solidaritas Untuk Wadas Jogja,” ujar salah satu massa aksi,
Undipa.
Sama seperti aksi sebelumnya, massa aksi berkumpul di sekitaran Patung
Pangeran Diponogoro, Pleburan. Kemudian, bersama-sama menuju depan Kantor
Gubernur Jawa Tengah.
Massa aksi yang datang hanya berhenti di depan Kantor Gubernur Jawa
Tengah yang telah dijaga dan diamankan oleh pihak kepolisian. Mereka
menyampaikan orasi serta tuntutan melalui mikrofon di mobil komando. Hingga
berakhirnya aksi, tidak ada respons dari pihak pemerintah Jawa Tengah ataupun
Ganjar Pranowo. (Muhammad Anas Robbani)
Editor: Delima Purnamasari
Tulis Komentarmu