Intip Keseruan DedicArt #10 SMAN 3 Yogyakarta
Suasana pameran DedicArt #10 di Graha SMAN 3 Yogyakarta (Sumber: Syiva)
Yogyakarta, Sikap—SMA Negeri 3 Yogyakarta kembali menggelar acara tahunan DedicArt yang kesepuluh pada hari Jumat-Minggu (27-29 Mei 2022). DedicArt pada tahun ini merupakan serangkaian acara pameran seni rupa yang didukung dengan penampilan dari bintang tamu utama yaitu Nona Sepatu Kaca.
Acara yang
digelar selama tiga hari tersebut menyajikan pameran karya seni berupa lukisan,
karya kriya, fotografi, hingga video mapping. Tidak hanya itu, disamping pameran
seni diselenggarakan pula berbagai lomba seperti lomba lukis totebag, lomba
karya digital, fotografi dan Ares Athena atau semacam dimas diajeng bagi
siswa/siswi SMA N 3 Yogyakarta.
Lukisan yang dipajang dalam pameran (Sumber: Syiva) |
DedicArt #10
kali ini dilaksanakan dengan mengusung tema besar “Kekuatan”. Dimana dalam
pameran kemudian tema ini dikemas menjadi 5 babak perjalanan yaitu Mimpi,
Runtuh, Terpuruk, Asa, dan Fine. Terdapat 3 venue utama dalam pameran
karya diantaranya adalah lapangan outdoor pada babak Mimpi, Graha SMA N
3 Yogyakarta untuk babak Runtuh, Terpuruk dan Asa serta berakhir di Bangsal
untuk babak Fine.
“Awalnya, kami
dari konseptor sejak terbentuk kepanitiaan mencari-cari tema apa yang sedang
dibutuhkan dan relate dengan orang pada saat ini. Lalu kita mengambil
konklusi kalau dalam perjalanan hidup akan ada tahapan-tahapan hidup yang
dipresentasikan lewat 5 babak ini. Mulai dari kita bermimpi menjadi sesuatu, kemudian
kita mungkin jatuh, runtuh hingga terpuruk. Namun kita harus yakin bahwa asa itu
ada dan berakhir dengan fine yaitu akhir
yang bahagia. Dari sanalah kita akan bertambah kuat,” jelas Naya selaku ketua
pelaksana.
Tidak hanya
direpresentasikan dalam karya seni rupa, tema kekuatan ini juga digambarkan
dalam karakter tokoh animasi.
“Jadi disini
kita menceritakan kisah seorang tokoh yang bernama aimilos, disini seorang
tokoh (yang namanya) diambil dari bahasa Yunani yang artinya kekuatan. Kita
berharap dari pameran ini setiap pengunjung merasakan arti dari kekuatan
sebenarnya begitu,” ungkap Farrel salah seorang panitia dalam DedicArt #10.
Semua karya yang
dipajang dalam pameran ini merupakan hasil karya dari siswa/siswi kelas 10 SMA
3 Yogyakarta yang mulai dikerjakan sejak bulan Februari. Kegiatan ini merupakan
salah satu bentuk pihak sekolah memfasilitasi minat siswa dalam dunia seni dan
ajang penilaian sebagai tugas akhir para siswa. Kurang lebih terdapat 80
seniman yang ikut berpartisipasi dalam acara ini. Karya-karya tersebut selain
dipamerkan juga dijual bagi pengunjung yang berminat.
Salah satu lukisan bertema mimpi (Sumber: Syiva) |
Menurut Manggar,
salah satu siswa yang berpartisipasi sebagai seniman dalam acara ini mengungkapkan
bahwa kegiatan ini sangat didukung oleh pihak guru, terutama dalam mata
pelajaran seni rupa. Dalam pembuatan karya setiap siswa dibebaskan untuk
mengambil tema apapun diantara kelima tema kecil yang sudah ditentukan.
“Saya sendiri
memilih untuk menggambarkan mimpi karena apapun itu, ‘kan dimulainya dari
mimpi. Jadi untuk menggapai kekuatan itu
kita harus punya mimpi yang besar dan percaya kalau itu pasti bisa kita
dapatkan,” ungkapnya.
Suasana saat pementasan musik (Sumber: Syiva) |
Secara umum,
acara DedicArt #10 telah terlaksana dengan baik. Tidak hanya pameran seni,
tetapi juga didukung dengan adanya penampilan musik dari siswa SMA N 3
Yogyakarta dan bintang tamu. Di depan panggung juga tersedia berbagai stand makanan
yang merupakan pedagang UMKM setempat.
“Dari awal masuk
gerbang sudah kelihatan meriah, ramai, dan seru. Untuk pamerannya sendiri bagus
ada banyak lukisan-lukisan yang bagus. Acaranya worth it banget, apalagi
ini gratis,” papar Keisha salah seorang pengunjung asal SMA 8 Yogyakarta.
Melalui DedicArt
#10 ini, panitia berharap acaranya dapat ramai dan apa yang ingin mereka
sampaikan tentang kekuatan dapat diterima dengan baik. Lebih pentiing lagi,
mereka berharap melalui acara ini masyarakat luas dapat memaknai dan mengapresiasi
seni itu sendiri. (Syiva PBA)
Editor: Dias Nurul Fajriani
Tulis Komentarmu