Menilik Eksistensi Organisasi Mahasiswa dari Berbagai Daerah
Kegiatan Pertemuan Ikatan Mahasiswa Kebumen Yogyakarta (IMAKTA) dengan organisasi mahasiswa daerah lainnya. (Sumber: Ahmad Mudjani)
Organisasi merupakan tempat bersatunya sekumpulan manusia yang didasari adanya kesamaan karakteristik. Setiap individu memilihnya sebagai alternatif untuk meningkatkan soft skill maupun hard skill yang dipunya. Hal yang umum ditemui ketika memasuki jenjang perkuliahan adalah organisasi mahasiswa daerah. Sebagian besar daerah memilikinya.
Salah satunya adalah Ikatan Mahasiswa Kebumen Yogyakarta (IMAKTA).
Dilahirkan bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1998, yang
merealisasikan bahwa IMAKTA menjiwai butir butir sumpah pemuda. Tujuan awal
pembentukannya untuk berkontribusi bagi Kabupaten Kebumen. Selain itu, IMAKTA
diharapkan mampu menjadi fasilitator
dalam menjaga tali silaturahmi bagi sesama mahasiswa yang berasal dari
kebumen yang menempuh pendidikan di Kota Yogyakarta.
Ahmad Mudjani, salah satu anggota IMAKTA, mengungkapkan
manfaat yang didapatkan dengan bergabung dalam organisasi tersebut. “IMAKTA
bagi saya memberi banyak manfaat seperti mengenal teman teman baru, melatih
kemandirian, dan pembagian waktu,” ucap Djani.
Selaian IMAKTA, terdapat organisasi mahasiswa daerah lain yang masih terus eksis, yaitu Himpunan Mahasiswa Ranah Minang (HIMARAMI). Oganisasi ini beranggotakan mahasiswa yang berasal dari Sumatera Barat yang menempuh pendidikan di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Berdiri sejak 14 Oktober 2015, tercatat telah memiliki jumlah anggota organisasi sebanyak 71 orang.
Nasya
Khalila Audistry, salah satu anggota HIMARAMI, mengungkapkan, “Menurut saya
HIMARAMI menjadi teman dan keluarga baru bagi saya di tanah perantauan."
Organisasi
ini menjadi salah satu tempat beradaptasi bagi mahasiswa dengan budaya dan
lingkungan baru di tanah rantau yang sedikit berbeda kampung halaman. HIMARAMI
memiliki kegiatan rutin yang bergerak pada bidang minat bakat, seni, dan sosial
sebagai salah satu wadah menciptakan kedekatan emosional antaranggota.
Di samping berbagai dampak positif organisasi
mahasiswa daerah bagi anggotanya, terdapat pula dampak negatif yang turut
mengikuti. Ummy Kalsum, salah satu anggota organisasi mahasiswa daerah dari
Sulawesi Selatan yang berada di UPN "Veteran" Yogyakarta, KPMB
(Kerukunan Pelajar Mahasiswa Barru), memberikan pendapatnya.
"Selain dampak positif, mengikuti organisasi
daerah juga memiliki dampak negatif misalnya kita lupa waktu jika sudah
berkumpul bersama dan sulit untuk membagi waktu antara kuliah dan organisasi
daerah tersebut," ungkap Ummy.
Djani
dan Nasya mengungkapkan harapannya bagi organisasi mahasiswa daerahnya
masing-masing. Keduanya menginginkan agar organisasinya lebih berkembang
kedepannya dan selalu mampu menjaga silaturahmi antaranggota.
Djani
menambahkan, “Semoga IMAKTA juga bisa berkontribusi lebih banyak lagi bagi
kemajuan Kabupaten Kebumen itu sendiri.” (Wulan Istifara)
Editor: Irza Triamanda
Tulis Komentarmu