Vakum 2 Tahun, Orkestra Mahasiswa ISI Yogyakarta Kembali Gelar Konser Simfoni
Potret pemain dan konduktor Konser Simfoni "The Three Masterpieces". (Sumber: Yahya Wijaya Pane) |
“Konser Simfoni tahun ini merupakan
sebuah konser pembuka yang dihadirkan setelah vakum selama dua tahun dari seluruh
ruang konser akibat pandemi Covid-19. Kondisi lingkungan yang kian membaik
menggerakkan kami (mahasiswa jurusan musik) menghadirkan kembali
Konser Simfoni tahun ini dalam ruang fisik,” papar Juan Thomas Aquinas selaku
Ketua Kelompok Kreativitas Mahasiswa (KKM) Orkes Mahasiswa ISI Yogyakarta.
Konser yang berlangsung di Concert
Hall ISI Yogyakarta, memainkan lagu-lagu karya tiga musisi dunia Richard
Wagner, Edvard Grieg, dan Georges Bizet. Adapun pemilihan lagu dari ketiga musisi
dunia ini didasari oleh tingkat kesulitannya yang dapat dijadikan sarana
belajar bagi para mahasiswa.
“Untuk pemilihan lagu sendiri, saya
sempat diskusi dengan konduktornya. Akhirnya diputuskan memainkan lagu berjudul
‘Peer Gynt Suite No.1’, ‘Die Meistersinger von Nurnberg-Vorspiel’, dan ‘l’Arlesienne No.1’,”
tambah Juan menjelaskan rincian repertoar yang dimainkan saat konser.
Konser Simfoni yang dihadiri lebih
dari 500 orang ini dipandu oleh konduktor Budhi Ngurah. Ia merupakan konduktor profesional
yang sudah melanglang buana dalam dunia komposisi. Bahkan karya-karyanya telah
ditampilkan di beberapa konser dan festival musik internasional. Saat ini ia menjabat sebagai konduktor tetap di
Yogyakarta Royal Orchestra sekaligus pembimbing Orkes Mahasiswa ISI Yogyakarta.
Selama konser berlangsung, penonton
mengaku antusias menikmati musik yang dimainkan. Sera, salah satu penonton yang
menghadiri Konser Simfoni menuturkan sangat menikmati selama konser
berlangsung. Ia mengaku merasa senang dan mendapatkan sesuatu hal yang baru di konser ini.
“Konsernya bagus, sesuatu yang baru
bagi aku. Kebetulan ini konser orkestra pertama yang aku hadiri. Jarang juga
sebuah kampus buat konser seperti ini, jadi ada daya tarik sendiri buat aku
pribadi,” tutur mahasiswa asal Jakarta ini.
Hal serupa juga diungkapkan oleh
Barota Gabry, Ilalang, dan Risang. Ketiganya juga mengaku sangat menikmati lagu-lagu yang
dibawakan selama konser. Meski konser seperti ini bukan hal yang baru bagi
ketiganya, mereka tetap merasakan hype
seru dari konser ini. Terakhir, mereka berharap konser orkestra seperti ini
semakin sering dilaksanakan. “Harapannya semakin sering karena konser seperti
ini jarang. Seringnya kan konser pop jazz,” pungkas Gabry yang diiyakan kedua
temannya. (Yahya Wijaya Pane)
Editor: Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan
Tulis Komentarmu