Jurnalistik Backpacker Tour to Bali
Mahasiswa dan dosen foto bersama di Crystal Beach Bali, Selasa (17/10/2023) sebelum jalan menuju tempat liputan. (Sumber: Fauzi Fandy Setiawan) |
Konsentrasi Media dan Jurnalisme Prodi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta menggelar Jurnalistik Backpacker keliling Bali. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas praktik lapangan mata kuliah Produksi Media Cetak (PMC) berupa pembuatan majalah bertema budaya dan kuliner khas Bali. Kegiatan ini berlangsung pada (15/10/2023) hingga (21/10/2023) dengan diikuti sepuluh mahasiswa dan empat dosen.
Rombongan mahasiswa berangkat dari Kampus Babarsari sekitar pukul 12.30 WIB (15/10/2023) dan sampai di Bali pada 07.00 WITA (16/10/2023). Setelah bersih-bersih dan sarapan, rombongan menuju ke lokasi pertama yaitu desa industri garam yang berada di Pantai Kusumba dan dilanjutkan ke Desa Adat Tenganan.
Hari selanjutnya, liputan dilakukan di empat tempat sekaligus. Tepat pukul 10.00 WITA, perjalanan dimulai menuju Warung Pundukan. Selain daya tarik makanan tradisional Bali yang disajikan, tempat ini cukup ramai dikunjungi karena berada dekat pantai pasir putih di Desa Bugbug, Sengkidu. Peserta juga melakukan liputan di desa adat yang ada di sana.
Sekitar pukul 14.30 WITA, liputan berlanjut ke tempat industri arak di Desa Tri Eka Bhuana. Peserta melihat secara langsung tempat, alat, serta bahan pembuatan arak. Beberapa diantara mereka juga sempat mencicipi tuak yang belum disuling menjadi arak. Akan tetapi, proses pembuatannya tidak dapat disaksikan karena sedang tidak ada yang memproduksi pada saat itu. Salah satu pembuat arak memberikan kesempatan kepada rombongan mahasiswa untuk mencicipi rasa arak tradisional tersebut.
Kristina Harefa (21), salah satu mahasiswa yang melakukan liputan mengungkapkan, liputan di industri arak merupakan liputan yang paling berkesan karena bisa mendapatkan pengalaman baru mencicipi arak secara langsung di tempat pengolahannya.
“Liputan arak ini paling berkesan, sih. Jalanan yang harus dilewati cukup menantang. Senang karena bisa mencicipi arak sekaligus penetralnya, yaitu air kelapa muda langsung dari pohonnya,” ungkapnya.
Rombongan keluar dari desa industri arak sekitar pukul 19.00 WITA. Agenda pada hari itu belum usai. Perjalanan berlanjut ke Masjid Nurul Huda di Kampung Islam Gelgel, Kabupaten Klungkung. Waktu itu bersamaan dengan acara keagamaan di masjid tersebut sehingga liputan yang dilakukan cukup terbatas dan tidak dapat berkeliling di dalam masjid. Setelah selesai, mereka langsung kembali ke tempat penginapan dan sampai di sana sekitar pukul 22.00 WITA.
Pada hari ketiga, liputan dimulai dari Desa Adat Penglipuran di daerah Bangli. Peserta ada yang meliput tentang budaya dan tradisi khas sana, serta kuliner yang tersedia di daerah tersebut. Kuliner yang terkenal dan masih banyak dicari wisatawan, yaitu mujair nyat-nyat dan jamu Loloh Cemcem.
Tempat kedua masih berada di sekitaran daerah tersebut, yaitu salah satu tempat pembuatan Be Keren bernama Arda Yusa yang sudah diproduksi secara turun-temurun sejak zaman Kerajaan Bangli. Setelah itu, peserta menuju ke tujuan terakhir, yaitu Warung Nagi I Wayan Merta Lawar Plek Samsam Guling dengan ciri khas lawar darah babinya. Mereka berkesempatan menyaksikan langsung proses pembuatan lawar sampai siap disajikan.
Liputan berlanjut di hari terakhir. Terdapat tiga tempat yang akan dikunjungi. Tujuan pertama, yaitu tempat pembuatan topeng tradisional Bali I Wayan Muka & Mang Mega Mask Product. Bukan hanya sekadar melihat proses pembuatannya, tetapi peserta juga ditunjukkan langsung praktik penggunaannya dalam tarian tradisional Bali dan koleksi dari hasil dari karya-karya yang sudah buat.
Beranjak dari sana, perjalanan dilanjutkan ke Kantor Desa Sukawati untuk meliput tentang pecalang, yaitu keamanan desa adat di Bali. Setelah itu, peserta menuju ke tujuan liputan terakhir, yaitu Sanggar Seni Satriya Lelana. Terdapat sekitar dua puluh anak yang berlatih tari tradisional Bali di sana. Tempat ini merupakan penutup dari rangkaian panjang liputan sejak hari pertama.
Hari terakhir di Bali diisi dengan kegiatan bebas untuk persiapan pulang. Rombongan kembali ke Jogja pada Jumat (20/10/2023) pukul 13.30 WITA.
Sika Nur Indah selaku dosen pengampu mata kuliah PMC mengatakan bahwa Jurnalistik Backpacker ini merupakan salah satu program unggulan di Prodi Ilmu Komunikasi. Oleh karena itu, ia mengharapkan agar kegiatan ini dapat berjalan secara maksimal sampai proses pra liputan, yaitu peluncuran majalah yang sudah ditulis.
“Cukup bangga dengan teman-teman selama liputan ini. Alhamdulillah berjalan lancar, walaupun tetap ada evaluasi secara keseluruhan,” tambahnya. (Irza Triamanda)
Editor: Ajeng Putri Kurniawati
Tulis Komentarmu