Aksi “Mari Kak Rebut Kembali” untuk Peringati Hari Perempuan
Yogyakarta, Sikap – Memperingati Hari Perempuan Sedunia, aliansi International Women's Day (IWD) melakukan aksi bertajuk "Mari Kita Rebut Kembali" pada Jumat (08/03/2024) pagi hingga siang, memenuhi Bunderan UGM yang diikuti sejumlah massa. Aksi ini bertujuan untuk menyuarakan hak-hak perempuan mengenai kesetaraan gender, hak difabel, LGBT, dan sistem negara patriarki.
Dalam
aksi ini, massa kompak membawa poster yang menggambarkan suara mereka. Beberapa
di antaranya, 'Anak Perempuan Berhak mendapat Ijazah bukan Ijab Sah', 'Stop
Kriminalisasi Aktivis', 'Tarik & Hentikan Operasi Militer di Tanah Papua',
dan 'Buka Kesempatan Kerja Seluas-luasnya bagi Penyandang Disabilitas'.
Aksi
dimulai pukul 09.30 WIB di Bunderan UGM, lalu untuk melakukan orasi massa
berpindah ke Boulevard UGM agar tidak mengganggu pengguna jalan. Di bawah terik
matahari, peserta aksi tetap bersemangat menyuarakan tuntutannya, seperti
perwakilan komunitas LSS (Lingkar Studi Sosialis) keresahan perempuan orang
timur, pekerja buruh meminta keadilan, dan mantan pekerja migran menuntut
adanya kekerasan seksual.
Acara
"Mari Kita Rebut Kembali" yang diselenggarakan oleh aliansi IWD tahun
ini menampilkan tema yang menarik perhatian. Menurut Yolanda dari Divisi
Hubungan Masyarakat IWD 2024, penyelenggaraan acara ini dianggap lebih penting
daripada tahun sebelumnya, terutama karena situasi politik yang kacau membuat
tuntutan untuk perubahan semakin mendesak.
"Penyelenggaraan
urgensi ini lebih matang dari tahun lalu, karena pemerintah lebih kacau
sehingga perkembangan tuntutan bisa lebih dikuatkan," ungkapnya.
Sebelum
pelaksanaan aksi, komite IWD secara resmi mengumumkan gerakan ini melalui akun
Instagram resmi mereka dengan menggunakan tagar #Aksi8maret. Langkah ini
bertujuan untuk memperluas jangkauan pesan dan tujuan aksi tersebut agar dapat
diakses oleh lebih banyak orang yang peduli terhadap isu yang ingin disuarakan.
Seorang
aktivis yang turut serta dalam aksi tersebut, yang bernama Vela dan merupakan
anggota Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), menekankan pentingnya
Hari Perempuan Internasional (IWD) bagi kaum perempuan. Menurutnya, IWD adalah
waktu yang tepat bagi para perempuan untuk mengungkapkan pendapat mereka di
ranah publik, dengan tujuan mendorong perempuan untuk mengambil peran sebagai
pemimpin.
Harapan
Vela untuk semua perempuan yaitu semangat tidak cukup tetapi kita butuh
menggandeng, merangkul semua orang karena gerakan tidak hanya bisa menyuarakan
suara teman-teman perempuan saja, karena bagi minoritas gender bahkan yang
laki-laki terkena efek patriarki dan menyadarkan bahwa ada relasi kuasa yang
tidak seimbang. "Jadi, panjang umur saja buat perjuangan perempuan,"
pesannya.
Selain
dirinya, aksi tersebut juga dihadiri oleh anggota Polisi Wanita yang bertugas
untuk menjaga keamanan acara. Menanggapi hal tersebut, Nindawati S.Sos dari
Divisi Hubungan Masyarakat Polresta Sleman menyatakan bahwa acara ini merupakan
bagian dari peringatan Hari Perempuan Sedunia yang bertujuan untuk
memperjuangkan hak-hak perempuan.
"Saat
ini di kepolisian juga sudah setara karena semua pangkat sudah ada polisi
wanita. Seiring perkembangan zaman juga banyak yang berubah di tubuh polri
sehingga banyak manfaat yang dapat dirasakan bagi wanita polisi ini, seperti
dalam tugas jaga malam polisi wanita juga ikut dilibatkan," tuturnya. (Erlysta
Nafa dan Susi Lestari)
Editor:
Razaqa Hariz
Tulis Komentarmu