Optimisme JBF 2024, Sebagai Pagelaran Literasi Tahunan
Kepadatan Suasana Hari Terakhir JBF 2024, pada sore hari. (Sumber: Nur Khasanah) |
Yogyakarta, Sikap — Kamis, (19/09/2024) Jogja Book Fair (JBF) 2024 resmi berakhir setelah digelar selama sepuluh hari. Kegiatan tahunan ini berlangsung melalui kerjasama dari Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) wilayah Yogyakarta dengan Dinas Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mengusung tema Aksara Rasa, koordinator JBF 2024 menjelaskan konsep acara yang diusung.“Selama ini, saat kita bicara tentang aksara, selalu terkait dengan buku atau teks. Namun, di sini kami mencoba mengaitkan rasa yang diwujudkan melalui seni, kuliner, dan musik,” jelas Bintang Wahyu Putra.
Pengunjung yang datang ke acara JBF 2024 mencapai 7.000-10.000. Hal ini meningkat sebanyak 50%, jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tak hanya itu, partisipasi penerbit buku juga semakin banyak, jika tahun 2023 hanya 51 kini menjadi 103 penerbit.
Papan Rangkaian Acara Jogja Book Fair 2024. (Sumber:Nur Khasanah) |
Jusmawati, seorang pengunjung sekaligus bookstagrammer asal UGM mengaku senang dengan keberadaan JBF. "Saya selalu menyempatkan diri datang ke acara buku seperti ini karena di daerah saya, pameran buku sangat minim. JBF memberi banyak insight baru. Harapannya, ke depan lebih banyak buku impor dan kegiatan yang lebih kreatif untuk menarik minat generasi muda,"ujarnya.
Sementara itu, Arif Rahman Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga memberikan penuturan lain. “JBF ini sangat bagus. Selain mencari buku kita juga bisa kulineran, ikur workshop, diskusi, bedah buku, dan menonton pertunjukan seni,” kata Harif, yang telah mengunjungi JBF 2024 sebanyak tiga kali selama acara berlangsung. Menurutnya, tahun depan akan lebih baik, panitia JBF bisa melakukan penataan buku lebih rapi, agar lebih mudah ditemukan.
Menurut Bintang Wahyu Putra, tantangan utama JBF 2024 adalah mendatangkan massa dan memastikan mereka tertarik untuk membeli buku.“Promosi menjadi kunci utama, karena meskipun banyak yang datang, tujuan akhirnya adalah meningkatkan minat baca dan memastikan buku lebih mudah diakses oleh masyarakat,”tuturnya. Dirinya berharap JBF di tahun mendatang mampu diselenggarakan dengan lebih besar, menjangkau penerbit lain, mengadakan banyak diskon, dan daya beli masyarakat terhadap buku meningkat.
Pada kegiatan JBF 2024 dapat
disadari bahwa kegiatan literasi bisa dikemas dengan cara yang menarik dan
inklusif. Tidak mudah menarik minat anak muda untuk gemar membaca. Panitia JBF telah berupaya mendekatkan
kegiatan ini dengan buku-buku yang diminati generasi masa kini. Semoga dengan terselenggaranya acara ini, publik
semakin gemar membaca dan memperluas wawasannya melalui dunia literasi.(Nur Khasanah)
Editor:Latri Rastha Dhanastri
Tulis Komentarmu