Malioboro Riuh, Jogja Memanggil Gaungkan #IndonesiaGelap
Potret salah satu banner unjuk rasa “Makan Gratis, Pendidikan Krisis” (Sumber: Danil Tabroni).
Yogyakarta; Sikap - Ribuan mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat memenuhi Jalan Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (20/02/2025). Mereka menggaungkan “Indonesia Gelap” sebagai kritik atas 100 hari kerja Prabowo-Gibran.
Massa mengaku kecewa atas kebijakan kebijakan yang dinilai tidak pro rakyat. Salah satu kebijakannya yaitu Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran, namun pada praktik nya justru membebani masyarakat Indonesia.
Pada pukul 10.00 WIB massa mulai berkumpul di Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali lalu dilanjut menyusuri Jalan Malioboro hingga Istana Kepresidenan Yogyakarta sembari melakukan orasi. Sikap ini juga sebagai aksi puncak yang bertepatan dengan pelantikan 481 kepala daerah.
Tuntutan disampaikan oleh perwakilan masing masing aliansi, beberapa diantaranya Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-DIY, Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro, Forum Cik Di Tiro, dan Forum Perjuangan Pemuda Indonesia.
“Tuntutannya adalah rezim Prabowo - Gibran harus memikirkan anggaran-anggaran itu tepat sasaran dan tidak dibebankan kepada rakyat,” ucap Fuad Baihaqi selaku koordinator lapangan dari UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY).
Ia juga menyampaikan Langkah efisiensi ini dianggap semakin mencekik kesejahteraan rakyat terutama pada imbas penurunan pelayanan publik, pemutusan hubungan kerja (PHK), hingga semakin sulitnya akses terhadap pendidikan.
Selaras dengan tuntutan Rangga Setyawijaya salah satu demonstran, ia berharap pemerintah kedepannya untuk melakukan evaluasi atas program-program mereka agar lebih melibatkan rakyat. “Kedua kalau kita melihat banyak blueprint dari pemerintahan Prabowo - Gibran ini banyak yang tidak make sense, dalam artian banyak program yang sifatnya hanya sebagai program mercusuar,” imbuh Rangga.
Kritik rakyat juga digambarkan melalui poster yang mereka bawa. Beberapa diantaranya, ‘Baru Aja 124 Hari, Gimana Kalo Udah 5 Tahun #Indonesia Gelap’, ‘Anggaran Rakyat Diefisiensi, Kursi Pejabat Naik Lagi’, dan ‘Hentikan Semua Bentuk Eksploitasi & Pemungutan Biaya terhadap Pekerja Migran’.
Orasi berlangsung hingga pukul 17.00 WIB di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta. Meski aksi diikuti oleh gabungan ribuan mahasiswa dan masyarakat sipil, namun tetap berjalan dengan kondusif. Segenap aparat kepolisian turut dikerahkan guna memastikan keamanan. Kepala Polisi Resort Yogyakarta Komisaris Besar Aditya Surya Dharma mengatakan bahwa terdapat 800 personil yang dilibatkan sebagai langkah pengamanan bila terjadi eskalasi.
“Memang sedikit yang dibakar, pelemparan cat, dan segala macam, tapi secara keseluruhan, alhamdulillah tidak ada yang terluka karena aksi,” tutup Aditya. (Amina Noor Salamah, Susi Lestari, Pelangi Aulia, dan Fadhilatul Dewi)
Tulis Komentarmu